Meranti resmi jadi desa devisa Kopi Liberika, 1.040 petani siap tembus pasar ekspor

id Kopi Liberika Meranti ,Devisa Kopi Meranti

Meranti resmi jadi desa devisa Kopi Liberika, 1.040 petani siap tembus pasar ekspor

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Randolph WH memberikan sambutan dalam kegiatan Kick Off dan Pendampingan Desa Devisa Kopi Kepulauan Meranti yang ditaja oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, Rabu (30/7/2025). (ANTARA/HO-Prokopim Setda Kepulauan Meranti)

Selatpanjang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menyambut baikKick Off dan Pendampingan Desa DevisaKopi di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang Pesisir, Rabu.

Program ini digagas oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama Kementerian Keuangan, sebagai bagian dari penguatan ekspor kopi unggulan daerah.

Sebanyak 1.040 petani kopi dari berbagai wilayah di Meranti terlibat dalam program tersebut. Komoditas andalan mereka, Kopi Liberika Meranti, dikenal memiliki cita rasa khas dan telah meraih pengakuan di pasar nasional bahkan internasional.

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Randolph WH, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas potensi besar yang dimiliki daerah.

“Kopi Liberika Meranti bukan hanya komoditas, tapi warisan rasa dan identitas daerah. Hari ini, kita mengambil langkah besar untuk menjadikan kopi ini sebagai kekuatan ekonomi ekspor,” ujarnya.

Randolph menekankan bahwa peresmian Desa Devisa ini bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak penting menuju kemandirian ekonomi desa. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah, petani, dan LPEI menjadi kunci keberhasilan program ini.

“Desa devisa adalah inisiatif strategis untuk memperkuat kapasitas UMKM, memperluas akses pasar ekspor, dan mendorong pembiayaan berkelanjutan bagi produk lokal,” tambahnya.

Sebagai bentuk komitmen, Pemkab Meranti juga akan terus mendukung pengembangan sektor perkebunan dan hilirisasi produk lokal agar mampu bersaing di pasar global.

“Semoga kegiatan ini dapat mengajak masyarakat Desa Kedabu Rapat untuk terus menjaga kualitas kopi liberika dan melestarikan budidayanya, demi meningkatkan nilai tambah produk, serta memperkuat kelembagaan, kemitraan dan keberlanjutan ekonomi,” tegas Randolph.

Sementara itu, Kepala Departemen Jasa konsultasi Indonesia Eximbank, Nilla Meiditha, mewakili LPEI melaporkan bahwa pendampingan desa devisa ini mencakup pelatihan manajemen usaha, prosedur ekspor, administrasi, manajemen koperasi, hingga pengembangan akses pasar dan fasilitasi pembiayaan.

Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai tambah kopi liberika, tetapi juga memperkuat kelembagaan petani dan mendorong lahirnya pelaku ekspor baru dari desa.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.