Mengantar Energi, Menjaga Asa di Ujung Batu

id energi, pujud

Mengantar Energi, Menjaga Asa di Ujung Batu

PT Elnusa Ptrofin saat pengisian di Fuel Terminal (FT) Sei Siak, Pekanbaru, ini jadi pusat logistik dan distribusi BBM yang melayani distribusi ke sekitar 236 SPBU di Pekanbaru dan wilayah sekitarnya, Pekanbaru, Kamis (31/7/2025).ANTARA/Elnusa. (elnusa)

Pekanbaru (ANTARA) -

Pagi itu, selepas subuh berjamaah bersama keluarga, Ruri Mufriyandri Akhmad (35), warga Pekanbaru, segera bersiap menjalankan tugasnya. Sang istri telah menyiapkan sarapan dan perbekalan: air minum, pakaian ganti, camilan, dan obat-obatan. Ada yang berbeda pagi itu, sebab perjalanan yang hendak ditempuh tak hanya jauh, namun juga menantang.

Ruri, awak tangki PT Elnusa Petrofin yang telah mengabdi selama enam tahun, menerima perintah mengantar Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Fuel Terminal Sei Siak menuju pelosok Rokan Hilir. Kali ini, medan tak lagi bersahabat. Perjalanan bukan hanya menantang jalan, tetapi juga kesabaran dan rindu yang tertunda.

Tugas ini bukan sekadar pekerjaan baginya. Ia menjalaninya dengan penuh dedikasi—demi nafkah untuk istri dan dua buah hati, juga sebagai bagian dari pengabdian pada negara. Sebab, di balik setiap tetes BBM yang mengalir, mengalir pula denyut kehidupan masyarakat.

PT Elnusa Petrofin menjalankan amanat Program BBM Satu Harga sebagai perwujudan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, memastikan energi hadir hingga ke pelosok negeri.

“Saya siap demi tugas dan masa depan anak-anak,” ujarnya tenang di Pekanbaru.

Pada November tahun lalu, kabar buruk datang: Jembatan Ujung Batu yang melintasi Sungai Rokan di Kabupaten Rokan Hulu mengalami kerusakan parah. Struktur sepanjang 100 meter itu bergeser, sebagian amblas, dan seluruh akses pun ditutup. Jalan utama terputus. Truk-truk tangki, armada logistik, bahkan kendaraan masyarakat tak bisa lagi melintasi jembatan vital itu.

Empat desa terdampak: Ngaso, Pematang Tebih, Suka Damai, dan Ujung Batu Timur. Lebih dari 52 ribu jiwa khawatir, sebab distribusi bahan pokok, hasil kebun, dan BBM terancam lumpuh.

Syukurlah, jalur alternatif tersedia, meski memutar jauh dan memakan waktu lebih panjang. Truk-truk tangki pengangkut kelapa sawit, karet, dan minyak mentah menyesuaikan jalur, tak terkecuali armada pengangkut BBM milik Elnusa Petrofin.

Sebelum jembatan rusak, distribusi BBM ke Rokan Hilir melewati jalur Pekanbaru – Ujung Batu – Pasir Pengaraian. Hanya 14 jam pulang-pergi, rute ini cepat, ekonomis, dan aman. Namun situasi berubah. Dalam waktu kurang dari 24 jam sejak jembatan dinyatakan tak layak lintas, tim Elnusa Petrofin segera menerapkan Contingency Route Plan: rute darurat melalui Pekanbaru – Bangkinang – Taluk Kuantan – Silangkitang – Labuhan Batu Selatan.

Rute ini lebih panjang 70 kilometer, waktu tempuh bertambah 3–4 jam. Jalanan berliku, menanjak curam, sebagian rusak, dan rawan longsor. Namun di medan yang berat itu, para sopir menjadi pahlawan.

“Tak ada waktu untuk diam. Energi adalah urat nadi masyarakat. Jika BBM kosong, semua ikut lumpuh,” ujar Rudi Syahputra, Koordinator Operasi FT Sei Siak.

Membawa Harapan di Atas Roda

Ruri kini tak bisa lagi pulang saban hari. Butuh dua hari perjalanan pulang-pergi dari Pekanbaru ke SPBU Pujud. Jalan rusak, berlubang, dan melelahkan menuntut istirahat berkala agar tak lepas konsentrasi.

“Jembatan tak sepenuhnya runtuh, tapi miring, tak bisa dilalui truk tangki. Maka harus memutar lewat Manggala Jangson,” jelasnya.

Ia menerima medan berat itu dengan lapang dada. Baginya, ini lebih dari sekadar mengemudi; ini tentang menjaga nyala harapan. Saat malam melintasi hutan, jurang, dan tanjakan, ia harus tetap siaga. Di balik kemudi, ia bukan sekadar sopir, tapi penjaga aliran kehidupan.

“Semua ini saya jalani dengan ikhlas. Harapan saya, semoga bisa mendapat hadiah umrah dari perusahaan,” bisiknya penuh harap.

Dari kernet, kini ia telah menjadi sopir utama. Sejak 1 Maret 2019, karirnya melaju seiring putaran roda yang membawa BBM ke pelosok. Ia bangga: dua anak dan istrinya dapat hidup layak dari peluh yang ia teteskan.

“Saat saya bertugas, istri dan anak tak pernah lepas dari doa. Mereka selalu menghubungi untuk memastikan saya baik-baik saja,” ujarnya.

Di Balik Layar Distribusi Energi

Distribusi BBM tak sekadar mengisi tangki SPBU. Ada sistem canggih di baliknya. Fuel Terminal Sei Siak melayani 236 SPBU, dibantu FT Dumai dan FT Tembilahan. Armada 83 truk tangki mengalirkan BBM ke Riau, Sumatera Barat, hingga Labuhanbatu Selatan.

Satu truk tangki bisa mengangkut beberapa jenis BBM berkat kompartemen di dalamnya. Kapasitasnya bervariasi, dari 8.000 hingga 32.000 liter. Untuk memastikan ketepatan waktu dan volume, Elnusa Petrofin menggunakan sistem Fleet Management System dan RTC (Road Traffic Control) 24/7.

“Dari pusat kendali di Pekanbaru, kami bisa melihat posisi truk, memantau keterlambatan, dan memberi instruksi langsung,” ujar Putiarsa Bagus Wibowo, Manajer Komunikasi Korporat.

Setiap armada dilengkapi GPS, CCTV, dan sistem Petrofin Integrated Digital System (PIDS). Pos pemantauan juga ditempatkan di titik rawan, dan sopir diwajibkan istirahat sesuai protokol keselamatan.

Distribusi BBM dijaga dengan sistem MultiLayered Assurance, lima lapis pengawasan tanpa kompromi:

  1. Kepatuhan (Compliance): Uji tera oleh Dinas Metrologi.

  2. Sarana dan Prasarana (Sarfas): Armada rutin dicek dan dilengkapi teknologi.

  3. QQ Assurance: Segel tangki oleh tim independen.

  4. Monitoring Real-Time: Kendali dari pusat RTC dan PKDA.

  5. Validasi Pengiriman (ODI): Memastikan data pengiriman cocok dengan SPBU tujuan.

Semuanya terintegrasi dalam RTC digital, memantau hingga 30 armada sekaligus. Dalam situasi darurat, sistem ini bisa segera mengambil tindakan mitigasi dan pengalihan rute. Distribusi BBM adalah kolaborasi sunyi antara perusahaan, pemerintah, aparat, dan masyarakat.

Keberhasilan PT Elnusa Petrofin di Riau ditopang oleh sinergi 317 Awak Mobil Tangki (AMT), 24 staf operasional, dan 16 operator RTC, serta mitra seperti Hiswana dan TNI. Namun, distribusi juga bergantung pada infrastruktur.

Pemerintah pun kini mempercepat rehabilitasi Jembatan Ujung Batu. Dinas Perhubungan Riau menyiapkan jalur alternatif untuk motor, kendaraan sedang, hingga truk besar. Perbaikan dijadwalkan rampung Oktober 2025, dengan uji coba segera setelah pengecoran tahap akhir.

“Jembatan ini urat nadi ekonomi masyarakat Rokan Hulu. Jika selesai tepat waktu, geliat ekonomi akan kembali mengalir,” ujar Budiman Lubis, Wakil Ketua DPRD Riau.

“Kami tutup total selama pengerjaan. Demi keselamatan, masyarakat diharapkan bekerja sama,” tambah Camat Ujung Batu, Sigit Pranjoro.

Energi Adalah Kehidupan

Ketika pasokan BBM kembali normal, SPBU hidup lagi. Truk pengangkut hasil panen kembali berjalan. Ambulans, pemadam kebakaran, dan pelaku usaha kecil kembali bergerak. Di balik itu semua, ada Ruri dan kawan-kawan yang menyambung nyawa negeri, tetes demi tetes.

Energi bukan semata bahan bakar. Ia adalah denyut kehidupan. Dan di tengah semua itu, PT Elnusa Petrofin hadir sebagai penjaga api harapan yang tak pernah padam.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.