RAPP Gunakan Limbah Produksi Untuk Energi

id rapp gunakan, limbah produksi, untuk energi

Pekanbaru, 29/11 (ANTARA)- Industri raksasa kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengklaim telah menggunakan limbah produksi sebagai sumber energi dengan jumlah 82,1 persen dari total bahan bakar yang diperlukan.

Direktur Utama RAPP, Kusnan Rahmin kepada ANTARA di Pekanbaru, Senin, menjelaskan, upaya ini untuk meminimalisasi limbah produksi dalam penerapan produksi bersih (clean production) yang dilakukan perusahaan 2009 dan berasal dari seluruh proses produksi.

"Langkah itu merupakan strategi jangka panjang perusahaan dalam menerapkan operasional perusahaan yang berkesinambungan dan bisnis yang berkelanjutan," katanya.

Ia menjelaskan, program lingkungan yang dilakukan itu tertuang dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang mengandalkan keunggulan sistem serta teknologi yang diterapkan.

Untuk mencapai efisiensi energi melalui minimalisasi limbah itu, pihaknya juga telah melakukan pengelolaan dan memantau limbah cair, padat, emisi udara, polusi suara serta menjaga kualitas air Sungai Kampar.

Secara periodik, pihaknya melakukan survei kesehatan masyarakat di sekitar area operasional perusahaan sesuai dengan visi perusahaan yakni yakni di bumi, kesejahteraan masyarakat dan keuntungan (planet, people, profit).

Dalam program efisiensi energi serta efek gas rumah kaca, RAPP telah berhasil mencapai angka penurunan dari 1,572 Kg karbondioksida pada 2008 menjadi 835 kg di tahun 2009.

"Efisiensi itu telah kami implementasikan dengan menerapkan kebijakan lingkungan dalam penggunaan energi listrik dan air di kawasan industri serta kawasan perumahan lewat 'reduce, recycle and reuse," ujarnya.

RAPP merupakan salah satu unit usaha dari Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) yang telah menerima penghargaan dalam upaya menerapkan "green business".

Lokasi perusahaan dan daerah operasional RAPP berada di Povinsi Riau dan memiliki kapasitas produksi bubur kertas 2,3 juta ton per tahun dengan kapasitas produksi kertas 750.000 ton per tahun dan telah mengekspor ke 60 negara.

Pertengahan Agustus 2010, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu melepas ekspor ke-21 juta ton bubur kayu dan eskpor ke-13 juta ton kertas dalam peringatan 15 tahun kiprah perusahaan itu di lokasi pabrik RAPP.

Pertumbuhan ekspor "pulp and paper" serta minyak sawit mentah (CPO) yang berasal dari Riau masuk 10 produk andalan utama ekspor Indonesia dan juga penentu indeks kinerja menteri perdagangan.