Pekanbaru, 23/11 (ANTARA) - Rute penerbangan ke Pekanbaru, Riau, sempat menjadi imbas dari kerusakan sistem teknologi informasi baru yang diterapkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
"Garuda sempat mengalami 'delay' (penundaan) selama hampir dua jam, sebagai buntut penerapan sistem baru yang dijalankan," ujar Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan di Pekanbaru, Selasa.
Dia menjelaskan, penundaan keberangkatan itu terjadi pada Minggu, (21/2) pagi, dari jadual penerbangan pukul 09.20 WIB, namun pesawat Garuda baru tiba sekitar pukul 11.00 WIB.
Garuda sendiri saat ini tengah menerapkan sistem baru yang disebut dengan sistem kendali operasi terpadu (Integrated Operasional Control System/IOCS) yang mengintegrasikan pergerakan pesawat, awak kabin, dan penjadwalan.
Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Pujobroto, sistem kendali terpadu tersebut telah diujicoba berkali-kali, tetapi pada Minggu (21/11) pelaksanaan sistem itu bermasalah.
Menurut Ibnu, kendati sistem penerbangan Garuda di Pekanbaru telah berangsur normal, namun tetap menjadi perhatian pihaknya sebagai pihak pendukung dari penyelenggara jasa angkutan udara.
Dalam dua hari terakhir maskapai plat merah yang memiliki frekuensi empat kali sehari dengan rute penerbangan Pekanbaru-Jakarta itu sesuai dengan jadual yang ditentukan.
"Walau demikian, kami terus memantau perkembangan di lapangan karena itu berkaitan dengan layanan penumpang," katanya.
General Manager Garuda Indonesia Pekanbaru, Muhammad Anshori, mengaku hingga kini jadual pergerakan pesawat serta penumpang dari dan ke Pekanbaru masih dikategorikan aman.
"Alhamdulillah, Garuda di Pekanbaru sampai hari ini masih dinyatakan aman," katanya.