Terbukti gelembungkan suara, Anggota Bawaslu Inhu divonis empat bulan

id Bawaslu,penggelembungan suara

Terbukti gelembungkan suara, Anggota Bawaslu Inhu divonis empat bulan

Proses sidang penggelembungan suara di PN Rengat, Kabupaten Inhu, Selasa (2/72019). (dok Antarariau/19)

Pekanbaru (ANTARA) - Anggota Bawaslu Indragiri Hulu (Inhu) Sovia Warman divonis empat bulan penjara dan denda Rp8 juta potong subsider satu bulan karena terbukti terlibat penggelembungan suara pada Pemilu 2019, saat pembacaan vonis di Pengadilan Negeri setempat, Selasa.

Vonis ini lebih rendah dari tuntutan jaksa yang meminta terdakwa dihukum lima bulan dan denda Rp16 juta.

Dalam pembacaan putusan sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Darma Indo Damanikdidampingi dua anggota Majelis Imanuel MP. Siratitdan Debora Manulang, Sovia dinyatakan bersalah telah melanggar Pasal 532 jo 551 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Tindakan terdakwa Sovia dinilai Majelis Hakim mencederai nilai-nilai demokrasi dan sempat beberapa kali memberikan keterangan yangberbelit-belit.

Dalam vonis majelis hakim juga memutuskan barang buktiberupa uang sebanyak Rp29 juta terdiri dari 240 lembarpecahan seratus ribu dan 100 lembar pecahan lima puluhribu dirampas untuk diberikan ke kas negara.

SoviaWarman didakwa ikut serta dalam penggelembungan suara milik Doni Rinaldi yang merupakan calon legislatif DPRDIndragiriHulu dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hal ini terungkap setelah adanya laporan dari salah satu caleg yang merasa adanya perbedaan perolehan suara yang bada di TPS (form C1) dengan hasil rekapitulasi suara di tingkat kecamatan (form DAA1).

Sebelumnya, berdasarkan hasil pengembangan penyidikan, dari awalnya hanya ada duatersangka menjadi lima tersangka termasuk salah satu anggota Bawaslu Kabupaten Inhu.

Para tersangka diberikan uang sebesar Rp29 juta dan diiming-imingi Rp5 juta setiap bulannya jika terdakwa Doni sudah resmi dilantik menjadi anggota DPRD di Kabupaten IndragiriHulu.

Setelah pembacaan putusan, kuasa hukum terdakwa,Dodi Fernando mengakupikir-pikir dahulu kepada Ketua Majelis.

Sementara untuk dua orang terdakwa lainnya Randa Ronaldo dan Masnur, majelis hakim menjatuhkan vonis dua bulan penjara dengan denda Rp8 juta serta subsider satu bulan.

Dalam kasus itu sendiri ada enam tersangka yakni Randa Ronaldo (Ketua PPK Rengat), Muhammad Ridwan (Anggota PPK Rengat), Masnur (Ketua Panwaslu Kecamatan Rengat), Tabroni (warga kecamatan Pasir Penyu), Sovia Warman (Anggota Bawaslu Kabupaten Inhu), dan Doni Rinaldi Caleg DPRD Dapil 1 Inhu dari PPP.