Jakarta (ANTARA) - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengimbau masyarakat untuk tenang saat Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan putusan sengketa Pilpres dan mempercayakan validitas informasi kepada media arus utama.
"Masyarakat mudah-mudahan sudah mulai cerdas dan menyikapi dengan cara elegan setiap informasi yang didapat," kata Ketua KPI Yuliandre Darwis dalam Forum Merdeka Barat 9 di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kiai Ma'ruf ajak semua pihak terima apapun hasil putusan MK
Dalam forum bertajuk "Pers di Pusaran Demokrasi", Yuliandre meyakini media arus utama atau "mainstream" memberikan sajian informasi yang baik meski saat ini media sosial menjadi tantangan tersendiri.
Media sosial, kata dia, lebih cepat meluas atau viral di masyarakat walau belum tentu memberikan kebenaran informasi yang terverifikasi.
Ia mengharapkan agar sajian informasi menjelang MK mengumumkan hasil sengketa Pilpres dapat berjalan benar dan proses pemilu yang berjalan sesuai koridor konstitusi.
"Kami imbau media penyiaran, besok (27/6) puncak putusan hasil akhir pemilu, apa pun hasilnya, inilah yang terbaik. Kami pikir janganlah membuat suatu drama, atau pun membuat dikotomi antara masyarakat," katanya.
KPI, kata dia, mengawasi 16 jaringan televisi nasional, 800 televisi lokal dan 2.000 radio.
Saat awal proses pemilu, lanjut dia, KPI mengawasi media penyiaran agar menyajikan konten dan durasi yang proporsional dengan berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu serta dengan Dewan Pers.
KPI, kata dia, menerima sejumlah pengaduan dari masyarakat saat masa kampanye hingga proses pencoblosan.
Meski demikian, untuk pemberitaan di media penyiaran masih berjalan sesuai mekanisme dengan baik dan belum ada media yang sampai dijatuhkan sanksi lebih berat yakni penghentian program hingga mengurasi durasi program.
"Tapi sampai level kemarin untuk pemberitaan semua berjalan hanya di level sanksi teguran. Kami berkoordinasi dengan Dewan Pers untuk minta pandangan," katanya.
Baca juga: Yusril bantah ayat Alquran tidak relevan di sidang MK
Baca juga: MK majukan jadwal pembacaan putusan sengketa Pilpres 2019 jadi Kamis
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB