Warga Payung Sekaki keluhkan luapan Sungai Air Hitam rendam perumahan

id Banjir,banjir di pekanbaru,berita riau antara,berita riau terbaru

Warga Payung Sekaki keluhkan luapan Sungai Air Hitam rendam perumahan

Banjir di daerah Sungai Air Hitam, Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru. (Antaranews/Vera Luciana)

Pekanbaru (ANTARA) - Sejumlah warga disekitar bantaran Sungai Air Hitam, Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, mengeluhkan banjir yang telah merendam rumah mereka sejak pagi hingga siang ini.

"Sungai di belakang rumah saya ne meluap makin siang air nya naik," kata Berliana (38) warga Jalan Terentang Gg. Sungkai, Labuh Baru Barat

Berliana menjelaskan awalnya hujan yang turun menjelang subuh tidak begitu berdampak pada rumahnya, sebab ketinggian air masih wajar, namun semakin siang hingga kini ketinggian air sungai terus naik hingga meluber dan merendam pemukiman.

"Dulu kalau hujan dan banjir air tidak masuk rumah, tetapi tahun ini sejak musim penghujan Mei sudah sering air masuk ," keluhnya.

Ia menilai ini terjadi akibat Sungai Air Hitam mulai tersumbat sehingga aliran air tidak lancar.

Sementara itu Purba (40) warga lainnya juga mengkhawatirkan jika hujan terus turun luapan air sungai masih akan menambah ketinggian genangan di pemukimannya.

"Kami sudah pernah mengeluhkan hal ini ke kantor Camat, tetapi sampai kini belum ada pengerukan," ujarnya.

Ia berharap perhatian Camat Payung Sekaki, agar mengeruk sungai Air Hitam, karena sudah mulai dangkal.

"Apa perlu kami demo," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan banjir yang melanda Kota Pekanbaru pada Selasa pagi mengakibatkan korban jiwa seorang ibu muda meninggal dunia akibat terseret arus di parit besar, di daerah Simpang Ardat, tepatnya di Jalan Lobak Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

Korban diketahui bernama Yeni Riski Purwati, berumur 27 tahun, warga Kualu Panam. Ia adalah isteri dari Anto (30).

Menurut dia, saat kejadian banjir menggenangi jalan yang akan dilalui karena air dari parit besar meluap. Ketika mengantar suaminya bernama Anto ke Bandara Pekanbaru, mereka berboncengan menggunakan sepeda motor dan melewati parit yang sedang meluap.

Karena air yang menggenangi Jalan Lobak cukup deras, korban berkata pada suaminya untuk turun dari motor dan mereka berdua melewati banjir dengan berjalan kaki. Pada saat itu korban tergelincir dan terbawa arus.

Baca juga: Astaga, seorang ibu tewas terseret arus banjir di Pekanbaru

Baca juga: Ironis, korban tewas banjir Pekanbaru adalah pengantin baru