Tips Jitu Agar Tak Kewalahan di Tengah Banjir Informasi

id Psikolog

Tips Jitu Agar Tak Kewalahan di Tengah Banjir Informasi

Ilustrasi - Kesehatan mental. (ANTARA/Istockphoto)

Jakarta (ANTARA) - Psikolog klinis lulusan Universitas Gajah Mada Yogyakarta (UGM) Zahrah Nabila Putri mengingatkan pentingnya rehat dan terbuka dengan opsi bantuan mental personal atau kolektif di tengah derasnya arus informasi, yang dapat membuat diri sendiri kewalahan.

“Yang perlu kita apresiasi dari gerakan kolektif yang ada di tengah situasi saat ini, adalah bagaimana warga juga terbuka untuk mengakses bantuan yang ada,” kata Zahrah saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

“Mulai dari lembaga psikologi yang memberikan layanan konseling gratis, dari gerakan-gerakan di professional mental health, atau mungkin terapis yang mengadakan sesi hening atau meditasi secara kolektif,” imbuhnya.

Lebih lanjut, psikolog yang akrab disapa Ara itu mengatakan keterbukaan dengan berbagai opsi untuk mengambil jeda secara mental, juga merupakan sebuah bentuk keberanian di tengah kondisi yang mungkin kurang baik bagi banyak orang.

Hasrat untuk ikut terus terlibat dalam mencerna dan membagikan informasi terkini seperti melalui media sosial pun terkadang dapat menjadi berat jika intensitasnya tinggi.

“Rehat dan mencari bantuan, menurut saya juga merupakan bentuk ‘perlawanan’. Kita dapat berkaca kembali, apakah emosi ini marah, sedih, energi sendiri, atau sedang merangkul energi kolektif yang begitu besar sampai membuat overwhelmed,” kata Ara.

Selain itu, ia juga mengingatkan, tidak ada salahnya membiarkan tubuh dan pikiran beristirahat dari derasnya arus informasi yang bergulir dengan cepat. Ara menekankan, bahwa istirahat juga merupakan hal yang produktif.

“Rest itu juga adalah hal yang sacred, hal yang produktif, dan juga hal yang begitu bermakna. Sesederhana untuk take a breathe, itu sangat berarti buat kita,” ujar Ara.

Untuk itu, Ara juga mengajak agar tidak lupa terhubung dengan diri sendiri, memahami emosi, dan memaknainya dengan perlahan.

Selain itu, tak lupa penting bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan air dan nutrisinya, karena kesehatan fisik juga sama pentingnya dalam mencerna berita atau informasi yang terjadi.

“Lalu, tetaplah terhubung dengan orang-orang terdekat yang ada, dan kita juga bisa tetap melakukan aktivitas yang rutin, sembari terus merawat diri, serta mulai mengukur kapasitas energi yang mau di-spare setiap harinya untuk membuka atau bersuara di media sosial,” kata Ara.

“Jadi, itu adalah bagaimana kita justru lebih sadar dengan kapasitas kita sendiri, karena rasa tidak ingin ketinggalan itu justru adalah sumber kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan,” imbuhnya.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.