Jakarta (ANTARA) - Petenis Prancis berusia 16 tahun, yang mengikuti turnamen Grand Slam France Open dengan fasilitas wildcard, Diane Parry membuat sejarah di Roland Garros, Senin.
Pada usia 16 tahun dan 281 hari, Parry menjadi petenis termuda yang memenangi pertandingan babak utama di Grand Slam Prancis pada dekade ini, mengalahkan petenis Belarusia Vera Lapko dalam dua set langsung 6-2, 6-4.
Untuk pertama kalinya lolos ke babak utama WTA setelah hanya memainkan empat pertandingan kualifikasi level tour, hingga saat ini dalam karirnya yang masih muda, Parry menggetarkan penonton di Court 8 dengan perpaduan antara winner murni dan pukulan keras penghasil winner.
Baca juga: Cedera paksa Angelique Kerber mundur dari Madrid Open
Menunjukkan pukulan backhand satu tangan yang berpengaruh besar, ia akhirnya bangkit setelah dipatahkan servisnya pada set kedua, dan memenangi lima dari enam gim terakhir dalam pertandingan tersebut untuk memastikan tempat pada putaran kedua.
"Pertandingan yang bagus," kata Parry kepada wartawan setelah pertandingan melalui penterjemah seperti dikutip laman WTA Tour. "Saya sangat gembira dan puas memenangi pertandingan putaran pertama ini.
"Saya tahu bahwa saya harus fokus dan tetap fokus sekali pun kehilangan satu bola. Saya harus memberikan yang terbaik pada akhirnya.
"Pada awal set kedua saya agak frustrasi. Saya tidak punya perasaan yang saya inginkan, tapi saya berusaha untuk tetap setenang mungkin, karena saya tahun bahwa itulah sikap yang saya perlukan untuk menang."
Ini bukan pertama kalinya ia membuat sejarah dalam Grand Slam.
Parry menjadi pemain pertama yang lahir 2002 yang memenangi pertandingan Grand Slam apapun ketika ia memenangi putaran pertama kualifikasi sebagai wildcard tanpa ranking tahun lalu di Paris.
Dengan debut kemenangannya pada babak utama tahun ini, ia mengikuti jejak rekan senegaranya Alizé Cornet dengan keberhasilannya yang luar biasa.
Cornet, petenis dengan wildcard berusia 15 tahun pada 2005, mengalahkan petenis Rusia Alina Jidkova pada pertandingan putaran pertamanya, sebelum kalah oleh Amélie Mauresmo - dan mengulangi hal yang sama pada usia 16 tahun dengan wildcard pada 2006, menyusul ulang tahunnya pada Januari.
Parry adalah petenis Prancis termuda sejak Cornet yang memenangi pertandingan pada turnamen utama di negaranya.
Ia juga pemain termuda yang memenangi pertandingan di France Open secara keseluruhan sejak Michelle Larche de Brito (16 tahun) dari Portugal berhasil maju ke putaran ketiga pada 2009.
"Saya berusaha fokus satu hari satu hari dan tidak mempunyai ekspektsi yang jauh," kata Parry, ketika diberitahu tentang prestasinya pada Senin open pers.
"Saya berusaha untuk tidak memikirkan masa depan. Saya berusaha meningkatkan diri setiap hari, sau hari satu hari dan kita akan lihat bagaimana hasilnya nanti," katanya.
Pada putaran kedua, Parry akan bertemu unggulan 20 Elise Mertens dari Belgia, yang menyisihkan Tamara Zidansek dari Slovenia dalam tiga set 6-4, 3-6, 6-2.
Baca juga: Petenis Argentina Del Potro siap kembali beraksi di Madrid Open
Baca juga: Petenis Sloane Stephens akan nikahi bintang sepak bola Altidore
Pewarta: Fitri Supratiwi
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB