MUI apresiasi Dewan Keamanan PBB cegah permukiman ilegal Israel

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara, PBB,MUI

MUI apresiasi Dewan Keamanan PBB cegah permukiman ilegal Israel

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memimpin diskusi informal "Arria Formula" di Dewan Keamanan PBB untuk membahas isu Palestina, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (9/5/2019Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memimpin diskusi informal "Arria Formula" di Dewan Keamanan PBB untuk membahas isu Palestina, di Markas PBB, New York, Amerika Serikat (9/5/2019 (Kemenlu RI)

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengapresiasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa yang berusaha menghentikan pembangunan permukiman ilegal oleh Israel di daerah pendudukannya di Palestina.

"Tindakan Israel ini jelas-jelas sangat menyakiti hati rakyat Palestina dan akan sangat menghambat bagi terciptanya perdamaian, tidak hanya di Palestina tapi juga di Timur Tengah," kata Anwar kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Menlu Palestina Yakin Indonesia Di DK PBB Tidak Hanya Menyuarakan Kepentingan Indonesia Tetapi Juga Palestina

Dia mengatakan Israel sangat berambisi meneruskan pembangunan permukiman ilegal tersebut seiring muslihat memperkuat cengkramannya terhadap daerah Palestina yang dijajahnya.

Semakin bertambahnya jumlah pemukiman baru, kata dia, maka jumlah orang Israel di daerah pendudukan akan semakin bertambah.

Jika dunia internasional mendesak penegakan demokrasi di daerah tersebut, kata dia, bisa dipastikan Israel akan tetap menang karena jumlah warganya lebih banyak dibanding orang Palestina.

"Oleh karena itu, pembangunan ilegal itu harus dihentikan dan bahkan tidak hanya sampai di situ. DK PBB harus berjuang agar yang tinggal di bangunan-bangunan yang sudah ada itu hanya boleh orang dan rakyat Palestina," katanya.

Menurut Anwar, tanpa upaya itu maka perdamaian dengan Israel tidak akan pernah ada.

"Karena yang dilakukan oleh Israel di Palestina tersebut adalah hal-hal yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," kata dia.

Baca juga: DK PBB Sambut Baik Kemajuan di Somalia

Baca juga: DK PBB Perpanjang Misi Pemelihara Perdamaian di Lebanon

Pewarta: Anom Prihantoro