Pekanbaru, 6/10 (ANTARA) - Menurunnya produksi kedelai di Amerika Selatan telah berdampak positif bagi kenaikan harga tandan buah segara (TBS) kelapa sawit di Riau dalam sepekan ke depan.
"Harga minyak sawit mentah (CPO) dunia naik karena produksi kedelai di Amerika Selatan turun, dan itu mendongkrak harga kelapa sawit," ujar Kabid Pengolahan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Riau, Fery HC, di Pekanbaru, Rabu.
Melihat kondisi itu, jelasnya, maka tim dalam rapat penentuan harga sejumlah komoditas andalan hasil perkebunan di Riau memutuskan terjadi kenaikan harga TBS dengan rata-rata sebesar Rp38,12 per kg untuk periode 6-12 Oktober 2010.
Maka harga TBS kelapa sawit yang berlaku dalam sepekan ke depan yakni untuk usia tanaman tiga tahun menjadi Rp1.186,85 per kg, usia empat tahun Rp1.325,52 per kg, lima tahun Rp1.418,48 per kg.
Kemudian usia enam tahun menjadi Rp1.460,04 per kg, usia tujuh tahun Rp1.515,82 per kg, usia delapan tahun Rp1.563,07 per kg, usia sembilan tahun Rp1.613,16 per kg dan usia tanaman TBS 10 tahun menjadi Rp1.658,22 per kg.
"Dengan indeks K: 87,58, maka harga CPO di Riau naik dari Rp.7.370,28 per kg pada pekan lalu menjadi Rp7.492,36 dan kemudian harga kernel dari Rp4.626,62 per kg menjadi Rp4.995,54," katanya.
Beberapa pekan terakhir, harga TBS kelapa sawit di Riau menunjukkan tren positif terutama pascalebaran seperti periode 29 September - 5 Oktober 2010 rata-rata naik Rp23,55 per kg setelah sebulmnya juga rata-rata naik Rp13,43 per kg.
Tren itu diharapkan bisa lebih mendongkrak nilai ekspor CPO Riau ke sejumlah negara tujuan, karena data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau hanya meningkat sekitar 3,04 persen pada semester pertama tahun 2010, dibanding periode yang sama tahun lalu.
Nilai ekspor CPO yang termasuk ke dalam golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati pada periode Januari-Juni 2010 berada pada posisi 2,323 miliar dolar AS dari periode yang sama tahun 2009 di posisi 2,323 miliar dolar AS.