Rokan Hilir, Riau (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Provinsi Riau, Surya Arfan menyebutkan bahwa pencapaian pencatatan dan pelaporan Keluarga Berencana (KB) tahun 2018 di daerah itu hanya mencapai 73 persen.
"Banyak yang masih belum terlaporkan. Padahal, hasil pencatatan dan pelaporan merupakan hal yang sangat penting, karena nantinya dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu kebijakan," ujar Surya Arfan usai menghadiri sekaligus membuka pelatihan pencatatan dan pelaporan KB Se Kabupaten Rohil di Bagansiapiapi, Senin (1/4).
Sekda pun mengharapkan agar 2019 ada peningkatan. Bahkan dengan sudah dilengkapinya sarana oleh pusat maka diharapkan bisa mencapai 100 persen.
"Harus meningkat, saya yakin dengan alat yang sudah lengkap sekarang bisa mencapai 100 persen untuk tahun ini," ujarnya.
Ia membandingkan saat ini Indonesia sebagai negara terpadat ke empat di dunia, pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat harus ditekan sesuai dengan program pemerintah saat ini.
"Kalau dulu petugas KB meski tak ada gaji tapi programnya jalan. Apalagi saat ini alat sudah lengkap, ada gajinya dan masyarakat juga sudah banyak yang sadar pentingnya program KB sehingga tinggal diarahkan saja," tegas Surya Arfan.
Sementara Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Rohil, Sri Rahayu mengatakan, pelatihan ini diikuti sebanyak 50 orang yang terdiri dari Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), operator dan staf Dinas P2KBP3A Rohil.
"Peserta dilatih sehingga tidak ada kesalahan-kesalahan, kalau tidak kita latih malah nanti data tidak akurat. Kegiatan ini juga sebagai bentuk penyegaran sehingga bisa saling berbagi untuk perbaikan jika ada kesalahan sebelumnya," kata dia.
Sementara itu terkait laporan peserta KB aktif yang berasal dari Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) untuk Pasangan Usia Subur (PUS) yang tercatat untuk Rohil 2018 berjumlah 26.472, dan berhasil tercatat dan terlaporkan sejumlah 19.409 atau 73.32 persen.
"Tahun ini kita optimistis bisa meningkat, paling tidak di atas 80 persen," ujar Sri.
Selain itu,untuk Metode Operasi Wanita (MOW) sudah melebihi target sedangkan Metode Operasi Pria (MOP) belum bisa terpenuhi untuk tahun 2018.
Pihaknya juga merangkul ibu penghulu di Rohil ikut mensukseskan program KB bahkan 2018 diberikan biaya operasional untuk menunjang kerja di lapangan.
"PLKB kita se Rohil hanya lima orang, padahal idealnya dua desa itu satu orang atau kalau kita Rohil 180 desa lebih paling tidak ada 90 orang. Tapi karena keterbatasan dana kita hanya bisa memperkerjakan lima orang," kata Sri Rahayu.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB