Tembilahan, Riau, 20/9 (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum Indragiri Hilir, Riau, menyatakan pembangunan jembatan Enok terkendala keterbatasan anggaran Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir (Pemkab Inhil) bagi merealisasikannya.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaaan Umum Inhil, HM Nasir saat ditemui di Tembilahan, Senin, desain jembatan Enok telah lama rampung dikerjakan. Namun realisasinya belum dapat dikerjakan sampai saat ini.
"Karena keterbatasan anggaran pembiayaan pembangunan jembatan Enok ini tertunda. Padahal, desain jembatan ini telah selesai dibuat," ungkap Nasir.
Ia mengatakan, keberadaan jembatan ini sangat penting bagi kemudahan transportasi warga Kecamatan Enok, karena selama ini masyarakat Enok untuk menyeberang ke desa seberangnya terpaksa menggunakan sampan penyeberangan dengan membayar Rp10 ribu bagi menyeberangkan sepeda motornya.
"Jika jembatan Enok ini dibangun, maka akan semakin memudahkan akses transportasi warga di kawasan itu. Lalu lalang warga tidak terhambat begitu juga lalu lintas perekonomian warga. Warga bebas membawa hasil kebun ke kota," katanya.
Dia menambahkan, kawasan Enok merupakan wilayah Indragiri Hilir bagian Selatan. Untuk kawasan Indragiri Hilir bagian Selatan ini hanya memerlukan satu jembatan besar, yakni jembatan Enok. Sedangkan, dua jembatan besar lainnya, yakni jembatan Rumbai Jaya dan jembatan Sungai Gergaji telah lama dibangun.
"Maka untuk Inhil bagian Selatan, hanya jembatan Enok ini yang belum terbangun," tandas Nasir.
Sebenarnya, lanjut dia, jembatan Enok ini masih merupakan bagian akses menuju Pelabuhan Samudera Kuala Enok, sehingga pihak Pemerintah Provinsi Riau juga memiliki kewajiban bagi pendanaan pembangunan jembatan ini.
"Tapi pada tahun 2011 mendatang kami berencana menganggarkan dana bagi pembangunan jembatan Enok ini dalam APBD Inhil," tukasnya.