Pekanbaru (ANTARA) - Pekanbaru, (Antaranews Riau) - Balai Karantina Pertanian Provinsi Riau mencatat angka ekspor komoditas pertanian serta turunannya sepanjang Januari hingga Maret 2019 ini mencapai Rp7 triliun ke negara-negara di empat benua.
Kepala Balai Karantina Provinsi Riau Rina Delfi kepada Antara di Pekanbaru, Senin, mengatakan produk ekspor pertanian itu dikirim ke negara-negara di Asia, Eropa, Afrika hingga Amerika.
"Nilai ekspor Januari hingga Maret per tanggal 11 hari ini mencapai Rp7 triliun. Itu yang melapor ke Karantina Pertanian, masih ada yang belum meminta sertifikasi ke kita," kata Rina.
Dia menyebutkan, komoditas unggulan ekspor pertanian Provinsi Riau, yang pada sepanjang 2018 lalu mencapai Rp35 triliun tersebut diantaranya adalah kelapa sawit dan produk turunannya. Selain kelapa sawit, komoditas kelapa dan Nenas juga menjadi produk unggulan ekspor dari Bumi Lancang Kuning, Riau.
"Perkebunan kelapa sawit, dari CPO, bungkil, cangkang. Juga kelapa, yang menjadi santan, arang, bahkan sabutnya. Semua menjadi duit," ujarnya.
Baca juga: Pembangkit listrik biogas hasil kerjasama BPPT bikin PTPN V hemat Rp12,5 miliar
Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Ali Jamil menambahkan jika Provinsi Riau memiliki potensi ekspor komoditas pertanian yang sangat besar. Hal itu disampaikan Ali disela-sela pelepasan ekspor komoditas pertanian Provinsi Riau senilai Rp627 miliar hari ini.
Ali mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Kementerian Pertanian untuk terus mendorong ekspor komoditas pertanian di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Riau, yang menurut dia mempunyai potensi sangat besar pada sektor non-migas tersebut.
"Dalam rangka akselerasi ekspor komoditas pertanian. Ini adalah instruksi presiden ke Kementan ke seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Kemiri Sunan, tanaman pilihan penghasil biodiesel selain kelapa sawit
Lebih jauh, dia merincikan pelepasan ekspor yang turut dihadiri Gubernur Riau Syamsuar tersebut terdiri dari 107 ribu ton produk kelapa sawit dan olahannya seperti kernel, cangkang, dan minyak sawit senilai Rp627 miliar ke berbagai negara diantaranya Korea Selatan, Brasil, Ukraina, Tiongkok, Jepang, Thailand, Turki, Haiti dan Selandia Baru.
Selain kelapa sawit dan produk turunannya, Ali juga mengatakan bahwa potensi ekspor komoditas pertanian lain di wilayah itu sangat besar. Diantaranya Nenas Sirup yang pada 2018 lalu nilai ekspor mencapai 41 ton dengan tujuan Amerika Serikat, serta komoditas pertanian dan perikanan lainnya yang bisa digarap secara maksimal.
Baca juga: Produktivitas Sawit PTPN V capai 21,94 Ton, rekor tertinggi perusahaan
Berita Lainnya
Gubernur BI pastikan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah konflik global
16 April 2024 16:06 WIB
Penjabat Gubernur Riau sholat Idul Fitri di Masjid Raya Annur
10 April 2024 18:27 WIB
Gubernur Sumbar minta semua pihak bersinergi merespons banjir lahar hujan
06 April 2024 11:15 WIB
Penjabat Gubernur Riau minta Tim Satgas Karhutla awasi titik api
04 April 2024 15:05 WIB
Penjabat Gubernur Riau minta aktifkan posyandu cegah anak stunting
02 April 2024 20:38 WIB
Pj Gubernur Riau tinjau jembatan duplikat Sungai Masjid Kota Dumai
25 March 2024 13:03 WIB
Usai menang pileg, Golkar Riau atur strategi hadapi pilkada
23 March 2024 21:29 WIB
Pj Gubernur Riau sampaikan LKPJ Kepala Daerah 2023
18 March 2024 15:38 WIB