Tangannya sibuk bekerja memasukkan satu per satu dengan sangat hati-hati lembar demi lembar kue lidah kucing yang sangat lembut dan rapuh ke dalam kemasan. Bagi Eci (40), kue lidah kucing ini paling banyak dipesan setiap menjelang Lebaran Idul Fitri.
Bisnis kue kering jelang Lebaran Idul Fitri, seperti juga tahun ini bagi Eci adalah saat yang ditunggu. Terkadang habis sahur tiada waktu baginya untuk kembali terlena ke alam mimpi. Tangannya dengan ligat membuat adonan, mencampurkan tepung, gula, mentega dan putih telur.
"Adonan ini harus menjadi satu kesatuan, agar enak hasilnya nanti," tuturnya sambil tangannya sibuk bekerja seakan tak peduli dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ANTARA, di rumahnya yang terletak tepat di kawasan turap yang terkenal dengan kawasan kuliner di Siak. Riau, berlatar belakang Sungai Siak dan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah.
Namun, ketika tangannya berhenti sejenak dan memandang kepada ANTARA, dia berujar, "Namun, kini harga-harga pada naik, mentega satu sachet isi 200 gram yang biasanya Rp3.500 sekarang menjadi Rp5.000," katanya, memberi contoh.
Tak pelak, dengan terpaksa dia pun menaikkan harga kue dari Rp75.000 menjadi Rp80.000 per kilogram tahun ini.
Syukurlah bagi Eci, kenaikan harga kue kering miliknya, bagi pelanggannya tidak menjadi masalah.
"Alhamdulillah, Allah masih memberikan rezeki tahun ini, bisnis kue kering saya masih dipesan orang," ujarnya bangga dan menyiapkan modal sekitar Rp5 juta untuk bisnis yang menjadi lahan basah bagi Eci untuk meraup rezeki setahun sekali.
Ibu lima anak yang dibantu oleh tiga putrinya bisa menghabiskan satu karung tepung yang total beratnya 25 kilogram dalam satu minggu. Dari modal yang diinvestasikannya, keuntungan bisa mencapai 40 persen dari modal.
"Seimbanglah dengan waktu dan tenaga yang dipergunakannya bersama untuk bekerja membuat kue yang memerlukan kesabaran dan kehati-hatian," katanya.
Hanya sayang, Eci baru mampu menyediakan kue yang hanya dipesan oleh pelanggannya dari guru-guru sekolah dan orang kantoran.
"Saya belum berani buat kue untuk dijual dengan dipajang, selain karena belum siap dengan tenaga dan waktu tadi, juga belum siap dengan modal. Ini saja masih kelabakan," ujar Eci yang sehari-hari berjualan makanan dan minuman di kawasan wisata ini.
Kue-kue kering yang menjadi andalan Eci adalah lidah kucing, karena paling banyak diminati pelanggannya.
Menurut Ei, kue ini sangat lunak, begitu sampai di lidah sudah hancur. Makanya cocok sekali untuk orang-orang yang sudah tua, selain tidak begitu manis juga rendah kolesterol karena hanya menggunakan putih telur.
"Jadi, kue ini bagus untuk kesehatan," kata Eci, berpromosi.
Selain kue lidah kucing, ada 10 kue lainnya seperti nastar, stick keju rayco, dan rose jas. Harga kue berkisar antara Rp60.000 sampai Rp90.000 per kilogram.
"Bagi yang sayang orang tua, bolehlah mencoba kue lidah kucing asli buatan saya. Datanglah ke Siak sambil wisata ke Kota Istana Siak Sri Indrapura, dan menikmati kue buatan saya," ujar Eci.