Pekanbaru (Antaranews Riau) - Kementerian BUMN merotasi Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V) sebagai bagian dari penyegaran untuk meningkatkan kinerja perusahaan perkebunan sawit dan karet milik negara tersebut.
Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan PTPN V Hery Augusman di Pekanbaru, Riau, Rabu mengatakan Mohammad Yudayat yang sebelumnya menjabat Direktur Utama (Dirut) PTPN V digantikan oleh Jatmiko Krisna Santosa.
"Bapak Jatmiko diamanahkan pemegang saham sebagai Direktur Utama PTPN V per tanggal 16 Januari 2019 lalu," katanya.
Krisna sendiri bukan merupakan sosok asing dalam tubuh Holding PTPN III (Persero), induk perusahaan PTPN V. Ia mengatakan Krisna sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Holding PTPN III (Persero).
Baca juga: Tinggal 4 Perusahaan yang Ekspor Cangkang Sawit Akibat Pajak Tinggi, 2 Dari Riau
Sementara itu, Dirut PTPN V sebelumnya, Mohammad Yudayat saat ini dipercaya menduduki jabatan baru sebagai Direktur Keuangan "Holding" PTPN III (Persero), menggantikan posisi yang ditinggalkan Krisna.
Hery menuturkan bahwa rotasi jabatan ini merupakan bentuk penyegaran pada tubuh perusahaan milik negara sebagai upaya meningkatkan daya saing ditengah ketatnya persaingan industri.
"Penyegaran direksi anak perusahaan ini untuk dapat terus meningkatkan kinerja usaha dan melakukan perubahan budaya perusahaan berbasis jujur, tulus, ikhlas, sehingga terus tumbuh berkembang dan berkesinambungan di tengah ketatnya kompetisi industri," jelasnya.
Mohammad Yudayat mulai menjabat Dirut PTPN V, perusahaan perkebunan milik negara terbesar di Riau tersebut sejak Februari 2017 silam.
Berdasarkan catatan Antara, kinerja Yudayat di tahun pertamanya cukup baik. Dia berhasil membawa 12 pabrik kelapa sawit (PKS) milik PTPN V merengkuh sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
Sertifikat itu merupakan modal penting PTPN V menjaga nama baik Indonesia dalam pasar minyak sawit dunia.
Selain itu, Yudayat juga terus menerapkan sistem efektif dan efesien dalam perusahaan sehingga perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Rambutan, Kota Pekanbaru itu, membukukan pendapatan mencapai Rp1,12 triliun sepanjang 2017. Pendapatan itu meningkat hampir 30 persen dibanding pendapatan pada 2016 yang tercatat sebesar Rp872,3 miliar.
Peningkatan pendapatan dan laba yang telah diaudit oleh lembaga auditor terpercaya tersebut mayoritas ditopang dari sektor hulu dan hilir perkebunan sawit.
Sepanjang 2017 lalu produksi tandan buah segar (TBS) sawit mencapai lebih dari 1,18 juga ton atau meningkat 4,14 persen di atas rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).
Baca juga: Masyarakat Minta Penegak Hukum Lindungi TNTN Dari Penjarahan Perusahaan Perkebunan Sawit
Baca juga: Perusahaan Jepang Tertarik Olah Sawit jadi Energi Terbarukan, Ini Tanggapan Pemkab Siak
Berita Lainnya
Kementerian BUMN undang sejumlah desainer muda untuk tampilkan karyanya di KAWFEST
22 April 2024 16:09 WIB
LKBN Antara kembali gelar mudik gratis
07 April 2024 14:01 WIB
Kementerian BUMN: Komisaris yang telah mundur boleh lakukan kampanye politik
09 February 2024 12:20 WIB
Kementerian BUMN mulai sasar ruang publik untuk pasarkan produk UMKM
22 January 2024 15:17 WIB
Erick Thohir luncurkan fasilitas daycare di Kementerian BUMN sebagai kado Hari Ibu
22 December 2023 13:44 WIB
Kementerian BUMN perluas pemasaran produk usaha kecil dengan program PaDI UMKM
10 October 2023 12:30 WIB
Komisi I DPR RI bahas BUMN industri pertahanan dengan kementerian/lembaga
11 September 2023 15:24 WIB
Kementerian BUMN umumkan merombak Direksi PT Askrindo
01 August 2023 12:05 WIB