Pekanbaru, 4/8 (ANTARA) - Kepala Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri Rokan Ahmad Wratsongko, di Pekanbaru, Rabu, mengatakan pihaknya saat ini tengah menyusun Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Siak.
"Rehabilitasi hutan merupakan program prioritas terutama untuk DAS Siak yang keseluruhan lahannya berada di wilayah Riau," ujar Ahmad usai lokakarya pengelolaan DAS.
Dikatakan Ahmad, program itu dimaksudkan untuk memberikan acuan agar pelaksanaan pembangunan sesuai dengan perencanaan DAS dan bertujuan memulihkan fungsi hidrologis DAS yang sudah mulai rusak.
"Untuk DAS Siak akan diprioritaskan pada lahan-lahan kritis mulai hulu hingga hilir," tambah dia.
Dijelaskannya, untuk DAS Siak mempunyai luas lahan 1.117.493 hektare antara lain 132.172 hektare masuk dalam kategori lahan kritis dan 372 hektare lainnya masuk ke dalam lahan sangat kritis.
Rusaknya DAS Siak ini, lanjut dia, disebabkan banyaknya aktifitas perkebunan di wilayah hulu DAS Siak seperti perkebunan besar antara lain PT Perkebunan Nusantara V.
"Program itu akan dilaksanakan dalam tahun ini dan diperkirakan rehabilitasi akan selesai dalam lima tahun ke depan," katanya.
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau, Trisunu Danis Woro, mengatakan tahapan rehabilitasi merupakan langkah yang sulit, dikarenakan kerusakan lahan sudah terjadi sejak tahun 1985.
"Kalau tidak ada komitmen antara pemerintah, pemangku kepentingan dan masyarakat setempat akan sangat sulit melakukan rehabilitasi ini," ujarnya.