BI Riau sediakan Rp5,7 triliun antisipasi lonjakan permintaan
Kita memproyeksikan kebutuhan uang oleh masyarakat dan perbankan di Provinsi Riau sebesar Rp4,3 triliun," katanya.
Pekanbaru (Antaranews Riau) - Bank Indonesia Provinsi Riau menyiapkan Rp5,7 triliun untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan uang tunai di masyarakat pada akhir tahun 2018.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Siti Astiyah di Pekanbaru, Jumat, mengatakan persediaan uang tunai yang disiagakan tersebut lebih tinggi daripada proyeksi kebutuhan uang tunai yang dihitung oleh bank sentral yakni sekitar Rp4,3 triliun.
"Dalam rangka perayaan Natal 2018 dan Tahun baru tahun 2019, kita memproyeksikan kebutuhan uang oleh masyarakat dan perbankan di Provinsi Riau sebesar Rp4,3 triliun," katanya.
Ia menjelaskan proyeksi kebutuhan tersebut terdiri dari Rp3,5 triliun berasal dari proyeksi perbankan di Pekanbaru dan Rp800 miliar untuk kebutuhan empat kas titipan. Empat kas titipan ada di Dumai, Rengat, Selatpanjang dan Pasir Pangaraian.
"Untuk mengantisipasi proyeksi kebutuhan Natal dan Tahun Baru sebesar Rp4,3 triliun tersebut, BI telah menyiapkan persediaan uang sebesar Rp5,7 triliun," ujarnya.
Sampai dengan tanggal 26 Desember 2018, realisasi penarikan perbankan adalah sebesar Rp1,73 triliun. Diperkirakan penarikan sisa proyeksi akan dilakukan pada minggu terakhir hari kerja di tahun 2018, atau pada tanggal 28 Desember 2018.
Hingga kini uang tunai masih dijadikan pilihan bagi warga Riau dalam bertransaksi jual-beli maupun pembayaran gaji. Warga yang tinggal di perkebunan kelapa sawit lebih memilih melakukan pembayaran dengan tunai, ketimbang menggunakan pembayaran dengan uang digital.
Permintaan uang tunai pada akhir tahun diprediksi akan meningkat juga karena pada akhir Desember ini, adalah libur semester sekolah. Selain itu, banyak pusat perbelanjaan menawarkan diskon di akhir tahun.