Tembilahan,(Antarariau.com) - Erizun (31) pemuda Jalan Merdeka, Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka (GAS) yang ditemukan meninggal dalam kondisi tergantung di pohon kelapa menimbulkan kejanggalan.
Menurut Ruslan, yang merupakan paman korban, hasil visum yang tercantum di rilis kematian korban yang menyatakan tidak terdapat tanda-tanda kekerasan di tubuh korban bertentangan dengan hasil visum yang dilakukan oleh dr. Yayan Julianto, yang menyatakan terdapat luka di bagian kepala akibat kekerasan dari benda tumpul serta cairan darah keluar dari telinga dan mulut korban.
Hal ini menimbulkan spekulasi terkait penyebab sebenarnya kematian korban.
"Kita baru malam ini menerima hasil visumya. Seandainya kalau memang gantung diri, dia (dr. Yayan) tidak juga membenarkan," ujar Ruslan setelah menerima hasil visum, Minggu (21/10) malam.
Sebelumnya, sekira pukul 16.00 WIB masyarakat mendatangi Polsek GAS untuk meminta pihak kepolisian memperlihatkan hasil visum terhadap jenazah Erizun.
Wakapolres Inhil Kompol Afrizal Asri, S.IK yang turun mendatangi Polsek GAS langsung menggelar pertemuan bersama tokoh masyarakat, keluarga korban dan pihak terkait sekaligus memberikan hasil visum kepada pihak keluarga.
Dia memaparkan, masyarakat dan keluarga menduga ada kekerasan yang dialami korban akibat perkelahian dengan anggota polsek GAS sebelum jenazah korban ditemukan meninggal dalam posisi tergantung di pohon kelapa.
"Warga dan keluarga ingin penjelasan tentang penyebab utama meninggalnya korban. Saya sudah lihat visum dokter, mengatakan ada luka korban. Tapi dari luka ini tidak bisa diketahui penyebabnya. Kalau mau lihat penyebab pastinya ya harus di otopsi lagi," ujar Wakapolres setelah menggelar pertemuan dengan keluarga korban.
Dia pun membenarkan bahwa sebelumnya korban memang sempat berurusan dengan anggota Polsek GAS setelah adanya laporan dari masyarakat perihal kekacauan yang dibuat oleh korban.
"Setelah dicek tidak ada perkelahian (korban dan polisi). Memang ada laporan dari masyarakat dia (korban) mabuk bikin ribut ngancam orang. Ada laporan dari masyarakat makanya kita turun mengamankan, Sampai anggota kita pun diancam," tutur Wakapolres.
Dengan banyaknya informasi yang beredar terkait kematian korban, Polres Inhil akan melakukan penyelidikan termasuk informasi dari masyarakat yang melihat korban menerima kekerasan dari pihak kepolisian.
"Ini yang akan kami selidiki, informasi dari masyarakat dan informasi dari anggota (Polsek GAS) itu. Nanti akan diselidiki reskrim dan intel. Untuk hasil visum, reskrim Polres mendalami dari mana datangnya luka dan apa yang menyebabkannya," jelasnya. (Adv)
Berita Lainnya
Polres Inhu tangkap tiga pengedar sabu
06 May 2024 15:51 WIB
Polres Inhu tangkap dua pencuri sepeda motor
30 April 2024 18:21 WIB
Pastikan stok BBM, Polres Inhu datangi SPBU di Inhu
30 March 2024 15:38 WIB
Antisipasi balap liar, Satlantas Polres Inhu gelar patroli subuh
13 March 2024 17:15 WIB
Polres Inhu patroli politik uang di tempat kebugaran
10 January 2024 12:15 WIB
Pembunuh gadis secara keji di Inhu ditangkap kurang dari enam jam usai kejadian
29 December 2023 15:41 WIB
Satlantas Polres Inhu layani pengendara dengan Bengkel Pemilu damai
24 December 2023 15:20 WIB
Demi HP, pria asal Sumbar ini tega bunuh pujaan hatinya di Inhu
21 November 2023 15:47 WIB