Pekanbaru, 21/7 (ANTARA) - Harga komoditas andalan Riau, kelapa sawit, mulai mengalami kenaikan harga pada akhir Juli setelah tiga pekan terakhir mengalami tren penurunan harga.
"Harga sawit mulai naik tipis," kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Riau Ferry HC ketika dihubungi di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan bahwa harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit pekan ini naik tipis rata-rata Rp22,95 per kilogram (kg). Harga tersebut akan berlaku selama sepekan ke depan hingga 27 Juli.
Menurut dia, kenaikan harga sawit tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan juga disebabkan menguatnya nilai tukar ringgit Malaysia.
Selain itu, ia juga mengatakan kenaikan harga komoditas itu kemungkinan disebabkan fluktuasi harga minyak mentah dunia yang menyebabkan permintaan minyak sawit mentah meningkat untuk bahan baku alternatif untuk biodiesel di pasar Eropa.
Selama tiga pekan lalu, ujar Ferry, harga sawit sempat anjlok akibat harga minyak mentah turun di pasar internasional. Selain itu, kondisi tersebut diperparah dengan jumlah minyak sawit mentah di negara produsen sawit dalam kondisi melimpah sehingga harga menjadi anjlok.
"Harga sawit masih akan berfluktuasi, pengaruh yang paling kuat adalah dari harga minyak mentah dunia," katanya.
Ia menjelaskan kelapa sawit berusia tiga tahun kini harganya Rp996,81 per kg, umur empat tahun harganya Rp1.113,63 per kg, dan usia lima tahun Rp1.191,89 per kg.
Kemudian sawit usia enam tahun Rp1.226,48 per kg, tujuh tahun Rp1.273,43 per kg, usia delapan tahun Rp1.313,10 per kg, umur sembilan tahun Rp1.354,98 per kg dan usia mencapai 10 tahun Rp1.393,00 per kg.