Pekanbaru (Antarariau.com) - PT Pertagas Niaga (PTGN), afiliasi dari PT Pertamina (Persero) memasok gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) untuk PT Energi Sejahtera Mas (ESM) mulai akhir Agustus 2018.
"Peluncurannya sudah dilakukan untuk memasok salah satu industri oleochemical di Kecamatan Lubuk Gaung, Kota Dumai," kata President Director PTGN, Linda Sunarti melalui surat elektroniknya kepada antara di Pekanbaru, Jumat.
Linda Sunarti menjelaskan Kota Dumai, Provinsi Riau menjadi salah satu wilayah dengan pertumbuhan industri yang terus meningkat. Guna memacu perkembangan itu maka diperlukan suplai sumber energi yang pasti, berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Suplai LNG untuk ESM ini menandai pertama kalinya industri di Kota Dumai menggunakan gas alam LNG sebagai sebagai sumber energi.
Suplai LNG diperoleh Filling Station di Arun, Lhokseumawe yang kemudian diantarkan menggunakan LNG truk isotank.
Selanjutnya sesampainya di Dumai, LNG ini akan diubah kembali menjadi gas dengan proses regasifikasi untuk menghasilkan energi gas dengan volume 1,2 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCF)/hari.
"Kebutuhan energi gas ESM ini selanjutnya akan meningkat hingga 3,6 MMSCFD dalam kurun waktu dua bulan mendatang. Penggunaaan LNG nantinya lebih berkembang seiring perkembangan industri di Dumai yang membutuhkan energi gas dan memberi keuntungan efisiensi biaya jika dibandingkan dengan sebelumnya," tutur Linda Sunarti.
Menurut Linda Sunarti, pemanfaatan LNG melalui isotank dilakukan oleh PTGN untuk menjembatani kebutuhan energi gas bagi industri yang wilayahnya belum terjangkau oleh infrastruktur pipa gas.
Hal ini dilakukan sambil menunggu selesainya pembangunan pipa transmisi yang dibangun PT Pertamina (Persero) yang ditargetkan akan selesai pada akhir 2018.
"Pemanfaatan LNG isotank oleh PTGN sebelumnya telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri di Sumatera Utara, Kalimantan Timur serta Ambon maupun pembangkit listrik PLN di PLTG Sambera, Kutai Kartanegara," pungkas Linda Sunarti.
Perlu diketahui sebelumnya diberitakan 14 November 2017 lalu PT Pertamina Gas dan Perusahaan gas negara (PGN) dengan PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Gas (Pertagas) melakukan groundbreaking dimulainya pembangunan pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai sepanjang 67 kilometer.
Kala itu ditargetkan pipa transmisi tersebut akan digunakan untuk menyalurkan kebutuhan gas industri di wilayah Dumai mulai direalisasikan terhitung Oktober 2018.
Pipa transmisi Duri-Dumai ini diperkirakan akan menyalurkan gas untuk Kilang Pertamina Dumai sebagai konversi bahan bakar dari fuel oil menjadi gas sehingga berpotensi meningkatkan kemampuan produksi kilang, dengan kebutuhan gas sebesar 57 juta standard cubic feet per day (MMSCFD) dan meningkat bertahap hingga 120 MMSCFD dalam beberapa tahun.
"Awal November PGN memulai pengerjaan proyek pipa transmisi gas bumi dari Duri ke Dumai sepanjang 67 Km. Target kami 1 Oktober 2018 gas bumi sudah mengalir ke pelanggan PGN di Dumai," kata Ibnu dalam sambutannya mewakili pihak PGN.
Kerja sama ini merujuk pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 4975 K/12/MEM/2016. Pada Juni lalu, kedua BUMN ini telah menandatangani Head of Agreement (HoA).
"Dana pembangunan pipa bersumber dari kas internal masing-masing perusahaan. Sesuai porsi kepemilikan, PGN akan mendapat porsi 40 persen pada proyek tersebut, sementara Pertamina mendapat 60 persen," tambah Ibnu.