Pekanbaru (Antarariau.com) - Puluhan mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta Provinsi Riau kini terus menggalang bantuan kemanusian bagi korban gempa bumi berkekuatan 7 SR di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali, pada Minggu (29/7) pukul 5.47 WIB.
"Setiap sore selesai kuliah kami terus menggalang dana bantuan di perempatan lampu merah pada para pengendara roda dua dan empat," kata Dahniah mahasiswa FKIP Universitas Riau di Pekanbaru, Rabu.
Menurut Dahniah, penanggulangan bantuan gempa telah dimulai sejak pekan lalu dan akan terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan dilakukan, selain UNRI juga mahasiswa FKIP Unilak, UIN Riau dan sejumlah penguruan tinggi negeri dan swasta lainnya.
Aksi ini, katanya lebih sebagai bentuk keprihatinan mendalam atas musibah menimpa saudara setanah air itu, selain uang, juga diharapkan para pengendara atau masyarakat memberikan bantuan kemanusiaan lainnya boleh dalam bentuk barang, kain sarung, kebutuhan balita dan perempuan serta lainnya.
"Berapa pun bantuan dari masyarakat Riau hendaknya akan bisa meringankan beban saudara kita di Lombok, Sumbawa NTB dan Bali apalagi banyak rumah penduduk yang rata dengan tanah akibat diguncang gempa, dan mereka butuh kepedulian kita," katanya.
Ia menyebutkan, bantuan yang digalang belum banyak sehingga serupa akan tetap dilanjutkan dan nantinya jika sudah terkumpul sejumlah utusan dari Riau akan menyalurkannya ke pihak yang berwenang agar bantuaN tersebut bisa digunakan tepat sasaran.
"Mari bapak ibu, kita bantu korban gempa Lombok dan Bali, seberapapun pun bantuan yang ibu bapak berikan semoga dibalas oleh Allah SWT. Sedikit kepedulian kita diyakini akan meringankan beban mereka," kata Dahnia.
Dahnia dan sejumlah rekannya yang lain beraksi menggalang bantuan dengan cara menyodorkan kardus indomie bertuliskan penggalangan bantuan gempa NTB itu kepada para pengendara di perempatan Lampu Merah Gajah Mada.
Aksi serupa juga dilakukan rekan-rekan Dahnia lainnya di perempatan lampu merah Jalan Tuanku Tambusai, didekat jembatan layang arah ke Jalan Sudirman serta sejumlah mahasiswa lainnya juga melakukan aksi yang sama di depan kampus mereka.
Sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, status tanggap darurat akibat gempa berskala 6,4 SR di Lombok, NTB kemungkinan akan diperpanjang. Saat ini, status tanggap darurat bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) ditetapkan hingga Sabtu (11/8).
"Melihat kerusakan yang ditimbulkan kemungkinan besar status tanggap darurat akan diperpanjang selama sepekan," kata Sutopo pada wartawan.
Ia menyebutkan, korban meninggal dunia akibat gempa bumi 6,4 SR di Lombok, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali, Minggu (29/7) pukul 5.47 WIB terus bertambah.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir, jumlah meninggal 14 orang dan 162 jiwa luka-luka serta ribuan unit rumah rusak.
Berita Lainnya
Demo Omnibus Law Pekanbaru rusuh, puluhan mahasiswa luka kena lemparan batu dan gas air mata
08 October 2020 18:20 WIB
Puluhan mahasiswa Inhu dukung jaksa ungkap dugaan korupsi di DPRD
20 July 2020 17:16 WIB
Tengah mancing, mahasiswa Pekanbaru malah dapatkan puluhan peluru dalam parit
23 June 2020 20:44 WIB
Puluhan mahasiswa unjuk rasa tuntut pemerintah hentikan liberalisasi pendidikan
02 May 2019 12:27 WIB
Puluhan Mahasiswa Inhil Kembali Demo Tuntut Kenaikan Harga Kelapa
26 November 2018 20:50 WIB
Puluhan Mahasiswa Unri Ikuti Seleksi Psikotes Beasiswa Tanoto Foundation
06 April 2018 23:00 WIB
Puluhan Mahasiswa USU Kunjungi RAPP, Kagumi Etos Kerja Karyawan
25 January 2018 15:10 WIB
PT RAPP Berikan Puluhan Beasiswa Untuk Mahasiswa
13 December 2017 14:55 WIB