Rudenim Pekanbaru Proses Deportasi 31 Imigran Bangladesh

id rudenim pekanbaru, proses deportasi, 31 imigran bangladesh

Rudenim Pekanbaru Proses Deportasi 31 Imigran Bangladesh

Pekanbaru (Antarariau.com) - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru, Riau segera memproses berkas deportasi untuk 31 imigran Bangladesh yang sudah menginap di kantor mereka mulai Senin (6/8) sore.

"Keberadaan mereka di Rudenim akan kita infokan ke Kedubes Bangladesh terlebih dahulu," kata Kepala Rudenim Pekanbaru Junior M Sigalingging, di Pekanbaru, Selasa.

Junior M Sigalingging menjelaskan untuk deportasiperlu melakukan beberapa proses di antaranya pengurusan administrasi seperti paspor dan tiket kembali imigran ke negara asalnya.

Semakin cepat kelengkapan administrasi imigran Bangladesh tersebut maka cepat mereka dideportasi.

"Persoalannya kini para imigran tersebut belum memiki tiket pulang," ujarnya.

Namun demikian pihaknya akan mempercepat proses administrasi dan kelengkapan dokumen 31 imigran Bangladesh tersebut, sehingga bisa segera dideportasi.

"Kami berusaha agar secepatnya dilakukan pendeportasian dengan catatan lengkap dokumennya," katanya lagi.

Sebelumnya, sebanyak 31 imigran Bangladesh yang ditangkap di Dumai sudah diinapkan di Rudenim Pekanbaru.

Selanjutnya, pihak Rudenim memeriksa Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Sebanyak 31 orang imigran Bangladesh itu terdiri dari 30 orang pria dan 1 orang wanita.

Penangkapan imigran ini berawal dari informasi yang diterima unit intel TNI AL terkait pengiriman warga Bangladesh dari Silingsing, Kota Dumai menuju Malaysia. Info itu langsung ditindaklanjuti tim patroli, Sea Rider 1 dan Sea Rider 2.

Petugas melakukan patroli di Perairan Selinsing, antara Pulau Rupat dengan Bengkalis.

Selain patroli laut, juga dilakukan pengintaian dari darat sekitar hutan Silinsing jalan raya Dumai-Pakning, Kecamatan Medang Kampai.

Patroli dilakukan selama dua hari hingga akhirnya petugas melihat sebuah speedboat melintas dengan kecepatan tinggi menuju daratan Selingsing. Petugas melakukan pengejaran dan mereka kabur ke laut lepas.

Selanjutnya, tim darat melakukan penyisiran ke hutan di Desa Silinsing sampai ditemukan 31 warga Bangladesh disembunyikan di hutan Selinsing.