Tembilahan, (Antarariau.com) - Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Indragiri Hilir berkomitmen untuk menahan laju penyebaran berita palsu atau hoax terutama dalam menghadapi tahun politik 2018 dan 2019.
Menurut Kepala Bidang Pengelolaan, Pelayanan, Penyediaan dan Penguatan Kapasitas Sumber Daya Komunikasi dan Informasi (P4KSDKI) Diskominfo Inhil, Trio Beni Putra, upaya meredam persebaran hoax mesti dilakukan, karena hoax merupakan sebuah instrumen yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.
"Kita akan mengambil langkah tegas terhadap media sosial atau media mainstream yang memuat konten hoax, mulai dari teguran tertulis dan pemanggilan stakeholder," tegas Trio di Tembilahan, Sabtu.
Trio beni Putra mengatakan, komitmen tersebut dilakukan melalui beberapa upaya. Apalagi mengingat, penekanan terhadap frekuensi penyebaran hoax menjadi tantangan baru bagi Diskominfo Inhil.
Pembatasan akses, lanjut Trio, adalah langkah antisipatif yang juga memungkinkan untuk diambil. Langkah tersebut juga pernah dilakukan oleh Kementerian Informatika dan Komunikasi.
"Langkah-langkah yang diambil nantinya akan mengacu pada UU Informasi dan Elektronik yang dilanggar. Pembatasan akses bisa berupa penutupan layanan sementara, membekukan atau menghapus suatu akun di media sosial, hingga memblokir situs terkait," terangnya.
Trio menyebutkan, sejak akhir tahun 2017, berita-berita palsu atau hoax sudah sangat banyak tersebar. Selain dapat memicu perpecahan, hoax juga memuat unsur pembodohan terhadap masyarakat karena kebenaran informasi yang terkandung tidak akurat.
"Selama ada bukti dan aduan yang masuk kita akan lakukan penindakan. Tentu, upaya ini dilakukan demi memperkecil potensi merebaknya berita-berita bohong di kalangan masyarakat," tukasnya.
Literasi Digital ini merupakan respons Diskominfo Inhil atas agenda program yang digulirkan Kemenkominfo.
Siberkreasi yang diusung, menurut Trio adalah sebuah gerakan sporadis yang merangkul lembaga - lembaga mulai dari perguruan tinggi, korporasi, lembaga swadaya masyarakat, media massa, juga asosiasi pekerja seni.
"Kemenkominfo dengan literasi digitalnya telah dan sedang mengampanyekan literasi digital secara maraton. Kita juga akan menindaklanjuti program ini berkoordinasi dengan Kemenkominfo," paparnya.
Meski diasumsikan program literasi digital ini belum bisa mengimbangi laju hoax yang dipastikan menghiasi wajah media sosial dan media arus utama jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019, Trio meyakini, langkah tersebut paling tidak mampu meminimalisir hoax yang tersebar dan menjadi konsumsi masyarakat Inhil selama ini. (ADV)
Berita Lainnya
Menilik upaya keras pemerintah dalam menuntaskan konflik agraria
10 April 2021 14:07 WIB
Diskominfo Inhil pastikan hilangnya InPas di Google Play Store tak pengaruhi layanan informasi
20 August 2020 19:37 WIB
KI Riau kunjungi Diskominfopers Inhil
11 August 2020 9:57 WIB
Wujudkan mini data center, Diskominfo Inhil kunjungi data center Pekanbaru
05 July 2020 12:40 WIB
Kadiskominfops Inhil buka kegiatan penyuluhan Bahasa Indonesia bagi insan media massa
04 September 2019 15:31 WIB
Family Gathering kunjungi Diskominfo Bandung, Trio Beni: Penting Guna Membentuk SDM lokal berwawasan global
10 July 2019 0:01 WIB
Sementara Hasil Hitung Cepat Versi Diskominfo Inhil, Wardan-Syamsuddin Uti Menang
27 June 2018 22:00 WIB
Ciptakan Iklim Kerja yang Harmonis, Diskominfo Inhil dan Wartawan Gelar Sejumlah Kegiatan
08 February 2018 20:55 WIB