Pekanbaru, (Antarariau.com) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dan organisasi nirlaba World Wide Fund for Nature (WWF) merilis rekaman seekor harimau sumatera betina dan empat anaknya yang terekam kamera pengintai.
Rekaman video langka keberadaan populasi harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) tersebut dirilis oleh BBKSDA Riau dan WWF dalam rangka memperingati hari harimau sedunia atau World tigers Day yang jatuh pada setiap 29 Juli.
"Benar, harimau yang terekam itu berada di salah satu wilayah konservasi kita di Riau," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono di Pekanbaru, Minggu.
Namun, ia tidak menyebutkan lokasi persis rekaman video tersebut dengan alasan keselamatan si raja rimba itu dari para pemburu.
Dalam rekaman video itu, terlihat seekor harimau betina dewasa bersama keempat anaknya mondar-mandir di kawasan hutan. Dalam video itu juga terlihat anak-anak harimau sedang bermain satu sama lain.
Selain satu harimau betina dewasa dan empat anaknya, terlihat pula seekor harimau jantan dewasa yang berada tidak jauh dari mereka.
Video berdurasi tiga menit itu menjadi petanda baik akan perkembang biakan satwa dilindungi tersebut di provinsi Riau.
"Ini kabar baik bahwa ada perkembang biakan yang baik. Karena kita juga punya target untuk meningkatkan populasi harimau diantara 25 satwa terancam punah lainnya hingga 10 persen," jelasnya.
Dia berharap perkembangan populasi satwa dilindungi, terutama harimau dapat terjaga dengan baik. Tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga seluruh pihak baik masyarakat hingga swasta.
"Tentu harapannya generasi muda kita nanti masih bisa melihat harimau, tidak hanya tinggal dongeng," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Sumatera dan Wildlife WWF Indonesia, Suhandri mengatakan keberadaan video tersebut menjadi bukti bahwa perkembangan harimau di wilayah Sumatera tengah terjadi dengan baik.
Menurut dia, perdagangan ilegal organ harimau masih menjadi ancaman terbesar bagi kelestarian si kucing belang tersebut. "Rantai perdagangan yang panjang harus dapat diungkap. Hukum harus dapat ditegakkan, dan kejahatan terhadap satwa liar yang berkaitan dengan korupsi harus dihentikan," tuturnya.
Berita Lainnya
Tim gabungan BBKSDA dan PT Arara Abadi sapu jerat dan racun satwa dilindungi di Nilo Pelalawan
18 January 2024 10:17 WIB
BBKSDA Riau pasang kamera jebak dan perangkap di lokasi wanita diterkam harimau
22 August 2022 10:15 WIB
BKSDA Riau lepaskan burung dan kura-kura dilindungi sambut HKAN 2022
11 August 2022 17:20 WIB
Hasil penelusuran BBKSDA Riau, Indra diserang dua harimau hingga tewas
07 April 2022 14:51 WIB
BBKSDA Riau lepasliarkan ular piton dan buaya pernah gigit anak sekolah
07 January 2022 15:09 WIB
KLHK gagalkan penjualan kulit harimau dan janin rusa di Kuansing
30 August 2021 14:34 WIB
Perambahan di SM Siak kecil, tiga orang dan satu alat berat diamankan
27 August 2021 17:57 WIB