Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melepasliarkan lima ular piton (Pythonidae) dan dua buaya (Crocodylus porosus) yang merupakan serahan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten IndragiriHilir.
Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA RiauAndri Hansen Siregar menyebutkan satwa tersebut langsung dilepasliarkan di habitatnya yaitu dalam kawasan konservasi.
"Diketahui bahwa satwa yang diselamatkan ini merupakan satwa yang biasanya memiliki konflik dengan masyarakat. Satwa tersebut dalam keadaan baik dan layak untuk dilepasliarkan," ucapnyadi Pekanbaru, Jumat.
Andri mengatakan salah satu buaya berukuran kurang lebih 2 meter dan sempat menggigit kaki anak sekolah beberapa waktu lalu.
Baca juga: Tiga beruang madu masuki kebun karet warga Kuansing, ini pesan BBKSDA
Selain itu, ke lima ular ditemukan dari pemukiman warga, baik ditemukan di dalam rumah, halaman rumah dan beberapa fasilitas umum.
"Paling panjang ular piton yang dilepaskan tersebut sekitar 5 meter," sebut Andri.
Andri mengatakan proses pelepasliaran berjalan lancar tanpa ada halangan.
"Kami melepasliarkan di tempat yang memang merupakan habitat satwa tersebut dan jelas memang jauh dari pemukiman. Tempatnya masih merupakan wilayah konservasi," tukasnya.
Baca juga: Lama dipelihara Sekda Siak, Siamang ini diserahkan ke BBKSDA Riau
Baca juga: Warga Kuansing serahkan Owa Ungko ke BBKSDA Riau usai dipelihara 14 tahun
BBKSDA Riau lepasliarkan ular piton dan buaya pernah gigit anak sekolah
Salah satu buaya berukuran kurang lebih 2 meter dan sempat menggigit kaki anak sekolah beberapa waktu lalu,