Pekanbaru (ANTARA) - Tiga beruang madu (Helarctos malayanus) memasuki perkebunan karet warga di Desa Pulau Jambu, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi(Kuansing), Selasa (28/12).
Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau (BBKSDA) Riau, Fifin Arfiana Jogasarasaat dikonfirmasi, Selasa (4/1), mengatakan tiga beruang madu tersebut merupakan seekor induk dan dua anaknya.
"Warga bernama Hengki melaporkan kepada kita bahwa ada beruang yang masuk di kebunnya. Beruang itu berjenis beruang madu," sebut Fifin saat dijumpai.
Hengki saat itu ia sedang beraktivitas di kebunnya dan melihat tiga beruang. Ia pun kemudian melapor ke BBKSDA Riau.
"Kami telah melakukan penelusuran namun tak lagi menemukan beruang itu," ungkap Fifin.
Setelah itu,Hengki dipesankan agar tidak berkebun untuk sementara waktu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika memang diharuskan ke kebun diharapkan agar tidak sendirian.
"Karena indukan biasanya lebih agresif karena mempunyai naluri untuk melindungi anaknya sehingga dikhawatirkan akan menyerang manusia," ujar Fifin.
Fifin menyebutkan lokasi lokasi kebun tidak berbatasan dengan kawasan hutan. Selain itu, dia juga menjelaskan habitat beruang tidak harus di dalam hutan namun juga bisa di luar kawasan hutan.
Baca juga: Beruang madu terperangkap jerat babi di Mandah dievakuasi petugas
"Beruang sendiri cenderung tidak merusak secara keseluruhan tapi hanya dimana adanya madu maka ia akan ke sana," sebutnya.
Fifin mengatakan pihaknya kembali ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan memastikan lagi bahwa beruang itu sudah kembali hutan.
"Masyarakat juga harus terus berhati-hati dan jangan sendirian. Diharapkan masyarakat juga tidak melakukan tindakan anarkis terhadap beruang tersebut karena beruang merupakan satwa yang dilindungi. Lebih baik menghindar saja," pesan Fifin.
Baca juga: Beruang madu terjerat tali nilon sudah dilepasliarkan
Baca juga: Polres Inhil serahkan Beruang Madu ke BKSDA Riau
Tiga beruang madu masuki kebun karet warga Kuansing, ini pesan BBKSDA
Masyarakat juga tidak melakukan tindakan anarkis terhadap beruang tersebut karena beruang merupakan satwa yang dilindungi. Lebih baik menghindar saja,