Tingkatkan Pelayanan, Pemkab Inhu Gelontorkan Rp2,9 Miliar untuk Puskesmas Kulim Jaya

id tingkatkan pelayanan, pemkab inhu, gelontorkan rp29, miliar untuk, puskesmas kulim jaya

Tingkatkan Pelayanan, Pemkab Inhu Gelontorkan Rp2,9 Miliar untuk Puskesmas Kulim Jaya

Rengat, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau menggelontorkan dana Rp2,9 miliar untuk kegiatan peningkatan Puskesmas Kulim Jaya, Lubuk Batu Jaya dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat setempat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Indragiri Hulu Ella Fitriani di Rengat, Jumat, menyebutkan proyek peningkatan puskesmas tersebut sudah selesai dikerjakan oleh PT Cahaya Danau Raja, beralamatkan di Jalan Aski Aris Gang Nusa Nomor 01 Sekip Hulu Rengat pada 2017.

Hanya saja, katanya, ditambah anggaran pada 2018 dalam bentuk kerja penunjukan langsung.

Pekerjaan lanjutan dilaksanakan oleh CV Sugih Waras Jaya dengan nomor kontrak baru pada 2018: 29/SPK/PL-PK/Drenase-Inhu/PPSPP/APBD/V/2018, dengan sistem penunjukan langsung (PL) untuk menyelesaikan kegiatan pembangunan yang dipandang penting.

"Anggaran yang dikucurkan 2018 sebesar Rp195 juta," katanya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek peningkatan Puskesmas Kulim Jaya Ella Fitriani menambahkan pada 2018 dana itu untuk pekerjaan pemasangan keramik lantai 2, keramik kamar mandi, pembuatan tangki septik, dan drainase puskesmas.

"Pekerjaan dilaksanakan oleh CV Sugih Waras Jaya agar puskesmas bisa dimanfatkan," ujarnya.

Sejumlah warga setempat mempertanyakan kualitas pekerjaan proyek peningkatan puskesmas tersebut.

"Namun anggaran itu dinilai belum menyelesaikan pembangunan puskesmas tersebut," kata masyarakat Indragiri Hulu, Manurung dan Tambunan.

Ia mengatakan setelah dipantau ke lokasi puskesmas, ditemukan sejumlah kejanggalan yang dinilai tidak sesuai dengan harapan atas pekerjaan tersebut, hasil kerja perlu dievaluasi ulang, dan bahkan perlu meminta penegak hukum memeriksa proyek tersebut.

Pemerintah daerah mengucurkan anggaran Rp2,9 miliar pada 2017, sedangkan pada 2018 kembali menyediakan Rp195 juta untuk pekerjaan lanjutan dalam peningkatan puskesmas tersebut.

Hal itu, membuat banyak pihak menilai telah terjadi permainan yang mengarah kepada dugaan korupsi.

"Kami menduga ada praktik KKN dalam kegiatan peningkatan puskesmas selama dua tahun tersebut," katanya. ***4***