Pekanbaru (Antarariau.com) - Komisi Pemilihan Umum Kota Pekanbaru, Riau mengingatkan semua pihak agar mengindahkan larangan lokasi pemasangan Tempat Pemungutan Suara guna menegakkan netralitas.
"Pendirian TPS harus memperhatikan lokasi yang tidak dibenarkan guna menjaga netralitas dan indenpendensi pemilihan, " kata Ketua KPU Pekanbaru, Amiruddin Sijaya di Pekanbaru, Selasa.
Amiruddin Sijaya menjelaskan jauh hari pihaknya sudah menyosialisasikan tempat mana saja yang tidak boleh dijadikan lokasi TPS kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Misalkan TPS gak boleh di tempat ibadah, atau salah satu milik Paslon, tempat diindikasikan milik timses, orang Parpol dan sebagainya, " tutur Sijaya.
Selanjutnya sambung dia pendirian TPS bisa di lokasi rumah warga, RT/RW atau lapangan umum, fasos dan fasum dan sebagainya yang bebas dari keterkaitan politik.
"Kami sudah umumkan itu kepada PPK
serta berjenjang hingga ke bawah, " tambahnya.
Untuk pemantauan sendiri ia menambahkan kini Panitia pengawas pemilu sudah mendirikan "warung pengawasan". Ini bisa jadi wadah jika ada pelanggaran atau kendala dalam masyarakat terkait Pilkada 2018.
Ia juga yakin saat ini pendirian TPS di seluruh wilayah Pekanbaru sudah dimulai sejak kemaren dan hari ini.
Sementara itu Ketua RT 01 RW 12 Kelurahan Sialang Sakti, Kecamatan Tenayan Raya Guseng (49) mengakui sudah berbenah memasang TPS untuk keperluan Pilkada 2018.
Ia menyatakan ditempatnya akan didirikan TPS no 25, untuk persiapan pihaknya sudah mulai memasang tenda, kursi, dan kelengkapan lainnya yang diperlukan untuk TPS.
"Kemaren kami sudah gotong-royong bersama untuk membersihkan laman yang jadi lokasi TPS, semua dilakukan swadaya oleh warga tanpa mengeluh, " ujar Guseng.
Guseng berharap Pilkada 2018 dapat berjalan baik, lancar dan masyarakat beramai-ramai mendatangi TPS.
"Di TPS 25 ada 284 pilih nantinya yang berasal dari dua RT yakni 1 dan 2," tambahnya.
KPU Ingatkan Larangan Lokasi Pemasangan TPS
