Hindari Terorisme, DPRD Pekanbaru Minta Masyarakat Peduli dengan Tetangga Baru

id hindari terorisme, dprd pekanbaru, minta masyarakat, peduli dengan, tetangga baru

Hindari Terorisme, DPRD Pekanbaru Minta Masyarakat Peduli dengan Tetangga Baru

Ilustrasi Kejadian Bom Surabaya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pimpinan DPRD Kota Pekanbaru Jhon Romi Sinaga mengimbau semua warga setempat mulai menumbuhkan rasa peduli terhadap orang asing yang berada di sekitar pemukiman mereka, guna mencegah aksi teroris yang belakangan mengganas.

"Mari tumbuhkan lagi rasa peduli dan ingin tahu terhadap warga yang tinggal di sekitar kita, agar sedini mungkin gerak-gerik mereka terdeteksi, " kata Jhon Romi di Pekanbaru, Selasa.

Sebelumnya Jhon Romi mengucapkan duka mendalam atas kejadian teror bom yang menimpa Markas Komando Brimob Kelapa Dua, tiga gereja di Surabaya, dan lainnya.

Ia mengecam pelaku karena perilaku ini tidak sesuai dengan dasar negara Pancasila dan mengakibatkan puluhan warga sipil dan kepolisian tewas.

Menurut Romi sapaan akrab awak media tragedi ini harus jadi pelajaran bagi semua wilayah Indonesia. Untuk lebih waspada baik aparat maupun masyarakat.

Ia menyatakan perilaku terorisme sebenarnya dapat dideteksi dan dicegah sejak dini jika kita semua aparat kepolisian dan masyarakat bersatu dan bertekat untuk mempedulikan dan mengamati setiap gerak-gerik orang asing yang mencurigakan di lingkungan masing-masing.

Kemudian dengan berkoordinasi melalui RT/RW baik warga dan kepolisian melaporkan setiap perilaku yang mencurigai tersebut sehingga mudah dilakukan deteksi dini.

"Marilah mulai sekarang kita perhatikan, peduli siapa orang-orang yang tinggal di sekitar rumah kediaman kita, siapa tamu mereka, apa aktivitasnya dan sebagainya," katanya mencontohkan.

Bukan berarti sambung Romi bahwa kita memata-matai dan jadi kepo sama orang lain, tetapi setidaknya jangan terlalu cuek dan tidak peduli. Seperti yang saat ini terjadi di kalangan masyarakat.

"Memang saya akui sekarang rasa sosial dan peduli mulai terkikis di kalangan warga, ini membuat mudahnya masuk faham-faham radikal ke tengah masyarakat," tuturnya.

Ia juga menyarankan aparat kepolisian mulai menggandeng RT/RW setempat untuk memberikan dan mencari informasi-informasi dimana sarang teroris, dan kelompok mereka membangun jaringan. Sehingga ketika ada bukti langsung bisa ditangkap.

Apalagi sambung dia untuk merakit sebuah bom itu butuh waktu dan sarana prasarana, jadi jika diperhatikan sebenarnya mudah terdeteksi lebih dini.

Sebelumnya diberitakan dua orang terduga teroris masing-masing berinisial AA (39) dan HK (38) dibekuk tim gabungan Densus 88 Anti Teror dan Polda Sumsel, Senin (14/5) petang kemarin. Kedua warga Pekanbaru tersebut ditangkap saat berada di Kilometer 5 Palembang.

Kepala Kepolisian Daerah Riau Inspektur Jenderal Nandang mengatakan saat ini jajaran Polresta Pekanbaru tengah melakukan penggeledahan di sejumlah titik pascapenangkapan kedua terduga itu. Namun, dia belum bersedia menyebut lokasinya penggeledahan tersebut.

Sebelumnya Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan kedua pelaku diduga merupakan salah satu jaringan yang terlibat dalam aksi teror di Markas Komando Brimob Kelapa Dua beberapa waktu lalu.

Menurut mantan Kapolda Riau tersebut, kedua terduga teroris itu bermaksud melakukan aksi teror di Mako Brimob Kelapa Dua setelah kerusuhan dengan narapidana teroris.

"Dari pengakuannya, mereka mau berbuat amaliah di Mako Brimob Kelapa Dua," kata dia.

***2***