Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pusat Statistik Provinsi Riau menyatakan lulusan sekolah menengah kejuruan dan universitas mendominasi jumlah pengangguran terbuka di daerah berjuluk "Bumi Lancang Kuning" itu, yang berdasarkan penghitungan pada Februari 2018 mencapai 188.410 orang
"Dilihat dari tingkat pendidikan pada Februari 2018, TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) untuk Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 9,03 persen," kata Kepala BPS Provinsi Riau, Aden S. Gultom di Pekanbaru, Senin.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. TPT Februari 2017 bergerak turun dari 5,76 persen menjadi 5,72 persen pada Februari 2018.
Sementara itu, jumlah pengangguran sebanyak 188,41 ribu orang, mengalami peningkatan sebanyak 8.180 orang dibanding setahun yang lalu.
Aden mengatakan TPT tertinggi berikutnya berasal dari lulusan universitas sebesar 8,04 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan Universitas.
"Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 4,24 persen," katanya.
Jumlah Angkatan Kerja Provinsi Riau pada Februari 2018 sebanyak 3,30 juta orang, bertambah 167.860 orang dibanding Februari 2017. Penduduk yang bekerja pada Februari 2018 sebanyak 3,11 juta orang, bertambah 159.690 orang dibanding keadaan setahun yang lalu.
TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Februari 2018, TPT di perkotaan sebesar 7,56 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya 4,52 persen.
Dibandingkan setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran di perdesaan, yaitu sebesar 0,06 persen poin sedangkan TPT di perkotaan menurun sebesar 0,02 persen poin.
Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Februari 2018, penduduk Provinsi Riau paling banyak bekerja pada Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebanyak 1,19 juta orang (38,45 persen), disusul oleh Kategori Perdagangan besar dan Eceran yaitu sebanyak 0,56 juta orang (17,97 persen).
Dilihat berdasar tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja. Kontribusi penyerapan tenaga kerja bergerak fluktuatif setiap tahunnya. Selama Februari 2017Februari 2018, kategori-kategori yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terbesar adalah Kategori Industri Pengolahan (0,95 persen poin); Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib (0,83 persen poin); serta Perdagangan Besar dan Eceran (0,59 persen poin).