Keanekaragaman Mangrove di Bokor Potensial Untuk Ekowisata, Pemerintah Diharapkan Membantu

id keanekaragaman mangrove, di bokor, potensial untuk, ekowisata pemerintah, diharapkan membantu

Keanekaragaman Mangrove di Bokor Potensial Untuk Ekowisata, Pemerintah Diharapkan Membantu

Al Amin

Selatpanjang, (Antarariau.com) - Masyarakat Desa Bokor Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau mengharapkan dukungan pemerintah untuk mengembangkan potensi ekowisata mangrove di wilayahnya.

Tokoh masyarakat Bokor sekaligus pelaku budaya Meranti, Sopandi Bathin Galang, di Selatpanjang, Jumat, menuturkan berdasar hasil penelitian akademis yang dilakukan di Bokor diketahui keanekaragaman mangrove sangat sesuai dikembangkan.

"Sayangnya penelitian itu belum ada tindaklanjut dalam bentuk program yang masuk ke Bokor untuk ekowisata mangrove," ujarnya di Selatpanjang.

Lebih jauh dirincikannya, jumlah luas hutan mangrove di Desa Bokor 319 hektare dengan komposisi 13 jenis dari 10 famili dan kerapatan pohon yang sangat baik atau sangat padat.

"Ini jelas potensi alam yang tidak dimiliki banyak wilayah sehingga sangat layak dikembangkan," tegas Sopandi.

Diantara jenis tanaman yang mengisi luas hutan mangrove di Desa Bokor antaralain, bakau putih, bakau hitam, api-api, nyireh, pidada, dungun, cingam, kedabu, sesop, bebetak, piai dan nipah.

"Kalau di sisi masyarakat tentunya sangat mendukung karena diharapkan mampu membuka peluang ekonomi," sebut Sopandi.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Meranti, Ismail Arsyad, menuturkan pihaknya memang sudah memasukkan mangrove sebagi salah satu wisata daerah di luar potensi lain.

"Memang jadi target pengembangan, berbagai usulan sudah kita masukkan baik ke pusat maupun provinsi hanya saja belum terealisasi," ujarnya.

Ismail juga menuturkan tahun 2017 lalu ada program dari APBD Kepulauan Meranti telah membangun jembatan di tiga desa untuk dasar pengembangan ekowisata mangrove, yakni di Desa Bokor Kecamatan Rangsang Barat, Desa Sungai Tohor Kecamatan Tebingtinggi Timur dan Desa Kuala Merbau Kecamatan Pulau Merbau.

"Tahun 2019 akan dilanjutkan untuk tiga desa itu. Sedangkan tahun 2018 ini masih nihil," akunya.