Pekanbaru, (Antarariau.com) - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menyarankan angkutan umum kota mulai beralih menggunakan bahan bakar minyak beroktan tinggi yakni di atas "research octane number" (RON) 88 demi kelangsungan kualitas lingkungan, yang bersih dan penghematan mesin.
"Angkutan umum seperti opelet dan taksi lebih bagus gunakan BBM RON 90 atau di atas Premium seperti Pertalite untuk perawatan mesin berjangka panjang, " kata Ketua Organda Kota Pekanbaru Syaiful Alam di Pekanbaru, Sabtu.
Ia menjelaskan di tengah kemajuan teknologi otomotif saat ini produsen sudah membuat mobil dengan BBM beroktan tinggi.
"Apalagi untuk taksi keluaran baru mesinnya pastilah direkomendasikan gunakan BBM beroktan tinggi misalkan Pertalite, " tuturnya.
Ditambahkan dia dengan kondisi saat ini harga Pertalite akan sama dengan provinsi lainnya setelah pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) disepakati turun dari 10 persen menjadi lima persen oleh DPRD, membuat selisih harga jual Premium dengan Pertalite tidak jauh beda.
Sementara, manfaat penggunaan Pertalite jauh lebih bagus dan awet untuk pembakaran mesin dan perawatan termasuk ramah lingkungan.
Dikatakannya pihaknya akan selalu mengimbau kepada anggotanya yang kini mencapai jumlah 1.500 agar beralih menggunakan Pertalite.
Ia yakin jika harga Pertalite bersaing dengan Premium, maka pengelola angkutan umum akan lebih memilih bahan bakar yang memiliki RON lebih baik, karena jelas menguntungkan.
"Kalau harga Pertalite bersaing dengan Premium, maka saya yakin orang lebih memilih Pertalite," tegasnya.
Sementara itu pengamat ekonomi Universitas Riau Dahlah Tampubolon mengatakan sudah saatnya pemerintah membuat kebijakan khusus pengaturan kendaraan yang boleh beroperasi di jalan raya sebagai angkutan umum, dengan memberikan batas waktu umur produksi.
Menurut dia, sejauh ini belum ada kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang benar-benar tegas melarang jenis mobil dengan merek dan kapasitas tenaga tertentu memakai Premium dan mengalihkannya ke oktan tinggi seperti Pertalite.
"Coba kalau ada kebijakan membatasi kendaraan yang beroperasi di jalan raya sesuai umur tahun produksi, misal angkutan umum hanya boleh lima tahun dan pribadi 10 tahun, maka tentu orang akan memilih BBM oktan tinggi," ujarnya mencontohkan.
Sementara dari di sisi produksi mesin otomotif belakangan ini sudah maju selangkah dengan diterbitkannya rekomendasi penggunaan BBM beroktan tinggi oleh beberapa pabrik.
Dahlanmengatakan dua produsen mobil PT Toyota Astra Motor (TAM) dan PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) telah merekomendasikan penggunaan bahan bakar minyak yang lebih berkualitas, seperti Pertalite dan Pertamax bagi produknya.
"Lantaran mesin-mesin mobil Toyota, terutama keluaran terbaru, memang disesuaikan dengan konsumsi BBM dengan oktan tinggi. Karena untuk emisi yang lebih bersih serta efisiensi bahan bakar yang lebih baik, salah satunya diperoleh melalui teknologi mesin dengan kompresi yang tinggi, yang memerlukan persyaratan bahan bakar dengan angka oktan tinggi," katanya. ***1***
Berita Lainnya
Perlunya Kebijakan Mendidik Penggunaan BBM Beroktan Tinggi
25 March 2018 14:25 WIB
Organda Pekanbaru minta pekerja transportasi mendapat bantuan pescalarangan mudik
30 April 2021 11:35 WIB
Organda Pekanbaru imbau masyarakat tak naik angkutan gelap
08 June 2019 5:14 WIB
3.000 Travel Ilegal Di Pekanbaru, Bagaimana Sikap Organda?
20 November 2017 11:50 WIB
Organda Riau Dukung Penertiban Taksi Daring Di Pekanbaru
08 June 2017 23:00 WIB
Organda Harapkan Pemko Pekanbaru Lakukan Pengkajian Ulang Angkutan "Online"
07 April 2017 22:55 WIB
Organda Nilai Dishub Pekanbaru Tak Siap Kelola TMP
06 January 2017 13:15 WIB
Ini Tanggapan Organda Pekanbaru Terkait Pemutusan Kontrak TMP Oleh Pemko
06 January 2017 12:05 WIB