Bertemu Ninik Mamak, Datuk dan Alim Ulama di Kuok, Firdaus Minta Didoakan Memimpin Riau

id bertemu ninik, mamak datuk, dan alim, ulama di, kuok firdaus, minta didoakan, memimpin riau

Bertemu Ninik Mamak, Datuk dan Alim Ulama di Kuok, Firdaus Minta Didoakan Memimpin Riau

Kuok, (Antarariau.com) - Sepanjang hari lalu, pasangan calon Gubernur Riau, DR Firdaus- Rusli Effendi melaksanakan kampanye dialogis dan silaturahmi bersama masyarakat di Kampar Rabu (21/3/2018).

Dukungan pun terus mengalir di bumi Serambi Makkah yang tak lain juga kampung halaman kelahiran Firdaus.

Menutup sesi kampanye dialogis di Kampar, Firdaus menemui ratusan warga Kampar di Lapangan Bola kaki, Desa Empat Balai, Kecamatan Kuok.

Suasana di tempat acara begitu ramai dan menjadi lautan manusia. Warga setempat menyambut kedatangan Firdaus dan rombongan dengan suka cita.

Sejumlah datuk di kenegarian Kuok, ninik mamak, ulama dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya ikut hadir bertemu dengan Firdaus sebagai bentuk dukungan moril.

Ada hal menarik saat Firdaus memperkenalkan diri, karena, tanpa harus berpanjang lebar menjelaskan asal usulnya, ternyata ratusan warga yang ada di lokasi acara mengaku sudah mengenal sosok Firdaus.

Firdaus pun tak kalah menahan haru karena sambutan yang luar biasa yang diberikan oleh masyarakat Kuok atas kehadirannya.

Pada kesempatan itu, Firdaus menyampaikan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Riau dan mohon restu dan dukungan dari masyarakat, ninik mamak, cerdik pandai, alim ulama yang ada di Kuok.

''Dengan kerendahan hati, ambo memohon doa restu dan dukungannya kepada para mamak sekalian, datuk-datuk, cadik pandai, alim ulama, dan para khalifah untuk niat mewujudan keadilan, membawa kemajuan dan membangun kesejahteraan untuk masyarakat Riau,'' ungkap Firdaus.

Firdaus pun menjelaskan latar belakang dirinya mencalonkan diri dan program yang ditawarkan untuk memajukan Riau ke depan bermula dari kondisi keterpurukan ekonomi dan pembangunan di Riau dewasa ini.

Situasi ini adalah yang terburuk yang pernah terjadi di Riau dalam beberapa tahun terakhir. pertumbuhan ekonomi rendah. Secara nasional 4,5 persen, Riau hanya 2,9 persen. Arus investasi tidak masuk, sehingga lapangan kerja tidak terbuka dan membawa peningkatan jumlah pengangguran.

''Daya beli masyarakat juga rendah, karena masyarakat tidak mempunyai pekerjaan. Situasi ini harus diperbaiki segera, bila kita tak ingin anak-anak cucu kita terus mengalami kemunduran,'' ucap Firdaus.

''Sebagai daerah yang menjadi sumber devisa negara, terbesar dari sektor migas dan perkebunan, Riau harus bangkit, tidak mungkin ayam mati di lumbung padi,'' gugah Firdaus.

Untuk memperjuangkan itu, Riau perlu pemimpin yang bisa membawa perubahan dan berani dalam membuat kebijakan.

Firdaus juga menjelaskan program yang akan dilaksanakan bila kelak dipercaya memimpin Riau. Acara juga ditutup dengan tausiah oleh muballigh yang juga tokoh masyarakat setempat.(*)