Wapres KH Ma'ruf Amin minta Forum Ijtima Ulama Indonesia bahas masalah dunia

id Berita hari ini, berita riau antara, berita riau terbaru, wapres

Wapres KH Ma'ruf Amin minta Forum Ijtima Ulama Indonesia bahas masalah dunia

Wakil Presiden Republik Indonesia K.H Ma'ruf Amin saat membuka Ijtma' Ulama Komisi Fatwa Indonesia VIII di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Sungailiat, Rabu (29/5/2024). (ANTARA/Aprionis)

Bangka (ANTARA) - Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin meminta Forum Ijtima Ulama Komisi Fatwa Indonesia VIII untuk membahas masalah dan isu dunia, agar bisa memberikan panduan dan bimbingan kepada umat di dunia ini.

"Masalah global seperti soal perang, lingkungan hidup dan lainnya sekarang ini sudah menjadi viral, dan telah menjadi masalah dunia," kata K.H Ma'ruf Amin saat membuka Ijtma' Ulama Komisi Fatwa Indonesia VIII di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Sungai liat, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu.

Ia mengatakan selama ini Ijtima Ulama Komisi Fatwa Indonesia hanya membahas tiga tema yaitu masalah kebangsaan, masalah keumatan dan perundang-undangan dan diharapkan Ijtima Ulama VIII 2024 menambah satu tema lagi yaitu masalah global atau dunia.

"Tema-tema pada pertemuan para ulama se-Indonesia tahun ini diharapkan membahas empat tema yaitu masalah dunia atau globalisasi, kebangsaan, umat dan perundang-undangan," harapnya.

Ia menyatakan Forum Ijtima Ulama Komisi Fatwa ini sangat penting, strategis untuk menjadi panduan dalam rangka memberikan memberikan bimbingan kepada umat.

"Inilah tanggung jawab ulama dalam berbagai aspek, baik itu isu global, kebangsaan, keumatan dan secara khusus isu soal peraturan pemerintah," ujarnya.

Menurut dia peraturan sekarang ini selalu menjadi soal, baik itu perundang-undangan, kebijakan pemerintah yang sering menjadi masalah di umat.

"Saya berharap para ulama mengambil peran terhadap isu-isu peraturan-peraturan ini," ujarnya.

Baca juga: Wapres sebut IKN dapat jadi pionir kota berbasis transportasi cerdas

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin sebut dunia kehilangan tokoh perdamaian atas wafatnya Presiden Iran