Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Urusan Logistik Divisi Regional Riau-Kepulauan Riau menyatakan wilayah tersebut saat ini mulai memasuki masa panen Raya padi di beberapa wilayah guna memenuhi pasokan beras setempat.
"Sebenarnya panen padi di Riau sudah dimulai bulan lalu, dan akan berlanjut ke bulan seterusnya tergantung wilayahnya, " kata Kepala Bulog Divre Riau Awaluddin Iqbal kepada antara di Pekanbaru, Senin.
Menurut Awaluddin Iqbal panen padi dimasa kini memang tidak dipastikan sebagai puncak panen dari sepanjang tahun. Karena yang tahu pasti adalah Dinas Pertanian.
Namun ia mengatakan melihat data lapangan saat ini di wilayahnya hampir merata di kabupaten/kota mulai melakukan panen.
Meski panen padi bulan lalu masih sifatnya di lokasi tertentu dan belum terlalu banyak, " tuturnya.
Namun sebut dia seiring bulan berjalan akan diikuti bergilir oleh sentta pertanian lainnya di Riau. Diproyeksikan puncaknya panen raya padi itu akan terjadi Maret dan April.
"Berdasarkan data yang ada proyeksi Bulog Bulan Maret dan April sudah banyak petani panen padi, " imbuhnya.
Ia menambahkan adapun wilayah yang menjadi sentra penghasil padi di Riau seperti Siak, Tembilahan dan Rokan Hilir.
"Dalam minggu ke depan di Rohil juga sudah mulai panen, dan Kuala Kampar bahkan minggu ini juga sudah panen," tambah dia.
Sebelumnya diberitakan Kepala Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kementerian Pertanian Riau, Kuntoro Boga Andri mengatakan Riau surplus padi pada 2017. Ini terjadi karena percepatan tanam di bulan September sehingga musim panen maju di bulan Desember.
"Karena biasanya di beberapa wilayah sentra produksi yang biasanya masih periode tanam dan Riau memasuki puncak paceklik pada akhir tahun, malah mendapatkan panen yang cukup melimpah," ujar Kuntoro dalam acara panen raya di Riau, Kamis (31/12).
Menurut Kuntoro, keberhasilan ini juga dipengaruhi karena pemerintah menambah luas tanam padi periode Agustus dan September 2017 lalu. Pada bulan September biasanya petani enggan menanam padi karena kondisi alam yang tidak mendukung dan ketersediaan air yang terbatas. Namun hal tersebut berubah setelah pemerintah menjalankan program Upsus milik Kementerian Pertanian.
Kuntoro menjelaskan periode panen di Riau dimulai dari Desa Mentayan, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis dengan luas 200 hektar. Selanjutnya 40 hektar di Kecamatan Rupat.
Secarakeseluruhan, kata Kuntoro, petani di Riau mulai menerapkan pola menanam padi dua kali dalam setahun. Ia berharap cara ini mampu meningkatkan produksi padi dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
Kata Kuntoro lagi, peluang peningkatan produksi padi di Riau dapat terus dicapai dengan menambah luas tanam melalui ekstensifikasi dan peningkatan IP pertanaman khususnya pemanfaatan secara optimal lahan kering. Lahan rawa lebak dan pasang surut juga dinilai sangat potensial di Riau. Perbaikan infrastruktur pengairan dan inovasi budi daya dijamin akan menambah produktivitas padi kedepannya.
Berita Lainnya
Pertamina Dumai bangun sentra pertanian terpadu
24 January 2023 18:56 WIB
Kementerian Pertanian turunkan tim antisipasi kekeringan di sentra produksi padi
27 June 2019 10:01 WIB
Cabup Zainal Fokus Kembangkan Sentra Pertanian Terpadu
30 August 2013 6:13 WIB
Cabup Zainal Fokus Kembangkan Sentra Pertanian Terpadu
30 August 2013 6:08 WIB
Komisi X harap alumni Sekolah Unggulan bisa menjadi talenta masa depan RI
05 December 2024 16:32 WIB
Kementerian Agama RI hadirkan 1.000 madrasah inklusi bagi penyandang disabilitas
05 December 2024 16:03 WIB
DPR minta Pemerintah dengarkan aspirasi masyarakat sebelum terapkan PPN 12 persen
05 December 2024 15:58 WIB
KLH identifikasi sejumlah isu lingkungan di perkotaan soal sampah hingga polusi
05 December 2024 15:50 WIB