Pertamina Dumai bangun sentra pertanian terpadu

id Pertamina, Dumai, pertanian

Pertamina Dumai bangun sentra pertanian terpadu

Jajaran PT KPI RU II Dumai bersama Camat Medang Kampai melakukan penanaman 1.000 pohon realisasi program sedekah jelantah. (ANTARA/HO-PT KPI RU II Dumai)

Dumai (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai, Provinsi Riau, membangun Sentra Pertanian Terpadu (SPT) Patra Agro Lestari (PAL) yang dikelola oleh Kelompok Tani (Poktan) Patra Agro Mandiriyang dikoordinir oleh Badan Pembina Olahraga (Bapor) Pecinta Alam Patra Pala RU II setempat.

General Manager PT KPI RU Dumai, Didik Subagyo, Selasa, mengatakan pada tahun lalu kondisi area sentra pertanian ini belum seperti saat sekarang. Lahan itu sebelumnya dikelola oleh pengguna tanpa hak (PTH), bahkan ada upaya agar lahan perusahaan itu diperjualbelikan.

Dari situasi itulah, akhirnya manajemen memutuskan mengambil langkah antisipasi dengan cara memanfaatkan lahan tersebut agar tidak lagi disalahgunakan oleh PTH. Harapannya agar dengan upaya itu menjadi bukti kepada warga sekitar bahwa lahan ini merupakan hak milik Pertamina.

"Kami sangat senang perusahaan dan Bapor Pecinta Alam Patra Pala RU II yang bisa bekerja sama dengan Poktan Patra Agro Mandiri dalam memanfaatkan lahan ini. Mudah-mudahan program ini mendatangkan manfaat dan jadi amal ibadah bagi kita semua," katanya.

Sementara itu, Koordinator Poktan Patra Agro Mandiri, Aldi Syarif, menyebutkan pada Sentra Pertanian Terpadu PAL ini ada beberapa tanaman yang sudah dikembangkan. Seperti tanaman cabai, kemudian palawija seperti jagung, gambas, kacang panjang, dan bayam, serta tanaman obat keluarga (toga).

Ke depannya poktan tersebut juga akan membuat produk turunan berupa jamu, yang di kesempatan itu sudah ada sampelnya untuk dicoba langsung. Selain itu tidak hanya bidang pertanian saja, di tempat itu juga ada lokasi pengembangan perikanan atau budidaya ikan air tawar berupa nila dan lele.

Aldi mengakui dirinya telah mulai mempelajari struktur lahan di wilayah itu dimana tanah tersebut cocok untuk ditanami palawija, cabai, dan toga serta buah semangka. Hanya saja tantangannya adalah perlunya ketersediaan suplai air bersih yang baik karena kontur lahannya yang lebih tinggi dan berbukit.

"Dengan rekayasa yang kami lakukan kami siap untuk menjalankan program sentra pertanian ini. Salah satu sumber air yang kami ambil adalah dari empang yang ada di sekitar lokasi," ungkapnya.