Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Riau mengantisipasi peningkatan peredaran uang palsu selama pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di provinsi ini.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat agar waspada dan teliti, pastikan secara teliti dengan cara diraba, dilihat, dan diterawang," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.
Sebelumnya keberadaan uang palsu beredar luas di media sosial Facebook. Salah seorang pengguna media sosial di Kabupaten Kepulauan Meranti mengunggah pengalamannya mendapat beberapa lembar uang pecahan Rp100 ribu. Ternyata, uang tersebut luntur saat terkena air.
Mantan Kapolda Sulawesi Barat tersebut mengimbau masyarakat untuk dapat segera melapor ke polisi jika menemukan uang palsu.
"Laporan masyarakat akan sangat membantu kita dalam menghentikan peredaran uang palsu. Kalau temukan langsung laporkan, jangan digunakan. Justru kalau menggunakan, itu tergolong bagian pengedar uang palsu," urainya.
Terkait beredarnya uang palsu di Kabupaten Kepulauan Meranti, ia mengatakan pihaknya masih dalam penyelidikan.
Dia menjelaskan belum ditemukan pihak bertanggung jawab dalam kasus tersebut. "Masih penyelidikan, belum ada tersangkanya," ujarnya.
Nandang tidak menampik jika momen pesta rakyat terjadi peningkatan peredaran uang palsu. Menanggapi hal tersebut, dia mengatakan telah memerintahkan kepada jajarannya untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Ia mengatakan akan menjalin komunikasi dengan Bank Indonesia untuk melakukan mitigasi beredarnya uang palsu, terutama saat momen pilkada.
Empat pasang kontestan bertarung dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Selain pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, pesta rakyat juga berlangsung di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
***2**
Polda Riau Antisipasi Peredaran Uang Palsu saat Pilkada, Ini Imbauan Kepada Masyarakat
