Bupati Inhil Harapkan Rumah Tunggu Kelahiran Didirikan di Tiap Kecamatan

id bupati inhil, harapkan rumah, tunggu kelahiran, didirikan di, tiap kecamatan

Bupati Inhil Harapkan Rumah Tunggu Kelahiran Didirikan di Tiap Kecamatan

Tembilahan, (Antarariau.com) - Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, Muhammad Wardan mengharapkan agar Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) yang baru selesai diresmikan di Kota Tembilahan, juga didirikan di tingkat Kecamatan sehingga dapat lebih memaksimalkan pemberian layanan kesehatan bagi ibu hamil hingga melahirkan.

"Diharapkan, keberadaan RTK dapat dimanfaatkan dengan baik bagi mendekatkan pelayanan kesehatan bagi warga, khususnya ibu hamil, tidak hanya di kota Tembilahan namun juga ditingkat Kecamatan," harap Bupati mUhammad Wardan, Senin.

Saat peresmian Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) Puskesmas Gajah Mada Tembilahan di Jalan Datuk Bandar, Kecamatan Tembilahan, Ahad (11/2) Bupati mengaku sangat mengapresiasi atas keberadaan RTK sebagai upaya untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan bagi warga, khususnya ibu hamil menjelang dan setelah melahirkan.

Untuk diketahui, Rumah Tunggu Kelahiran adalah suatu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), berupa tempat (rumah/bangunan tersendiri) yang dapat digunakan untuk tempat tinggal sementara bagi ibu hamil yang akan melahirkan hingga nifas, termasuk bayi yang dilahirkannya serta pendampingnya.

Rumah Tunggu Kelahiran ini bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir sehingga terjadi peningkatan jumlah persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan serta menurunkan kasus komplikasi pada ibu hamil bersalin dan nifas serta bayi baru lahir.

Ibu hamil yang berdomisili di daerah dengan akses sulit, untuk sementara tinggal di Rumah Tunggu Kelahiran hingga masa nifasnya, agar dekat dengan Puskesmas yang mampu melakukan pertolongan persalinan atau Rumah Sakit Umum Daerah.

Sejalan dengan peresmian RTK ini, juga dilakukan pengukuhan Jumantik, penyerahan e-KTP dan pemberian vitamin A kepada bayi.

Selain RTK, keberadaan Juru Pemantau Jentik-Jentik (Jumantik) sangat penting dalam upaya memberikan sosialisasi kepada warga tentang pentingnya lingkungan bersih dan bebas dari jentik-jentik sebagai sumber penyakit demam berdarah.

"Karena daerah kita sangat rawan terhadap penyakit ini (demam berdarah), maka berikan sosialisasi tentang pentingnya lingkungan bersih," sebutnya.

Jumantik diminta juga melakukan pengawasan keberadaan oknum yang menjual obat pembunuh jentik-jentik dengan meminta bayaran kepada warga, padahal obat tersebut bisa didapatkan secara gratis.(adv)