Pekanbaru,14/6(ANTARA)- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pekanbaru, Senin, membentuk Panitia Khusus (Pansus) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menyoroti sejumlah persoalan yang ada di tubuh perusahaan daerah yang terdapat di Pekanbaru.
Ketua Pansus BUMD, Karmila Dharma Santi, di Pekanbaru, Senin, mengatakan terbentuknya pansus BUMD dilatarbelakangi banyaknya persoalan yang ada di tubuh perusahaan daerah tersebut.
Salah satunya mengenai Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan yang pendapatannya hanya Rp50 juta pertahun. Walaupun memiliki beragam unit usaha seperti Kolam Renang Kalinjuhang, Taman Labuay, Pasar Seni Arifin Achmad, bus kota, travel dan danau buatan.
"Selain itu juga mengenai PDAM yang dikeluhkan masyarakat Pekanbaru. Banyak masyarakat yang mengeluhkan air PDAM yang belumpur dan bau. Ini kan suatu bukti pelayanan yang diberikan tidak maksimal," tutur dia.
Selain itu, juga dengan belum adanya Direktur PDAM Tirta Siak, membuat kinerja PDAM sedikit banyaknya akan terganggu. Menurut dia, jika hal tersebut dibiarkan maka masyarakat akan semakin kesulitan mendapatkan air bersih.
"Ini yang perlu kita cari,apa sebabnya hingga kinerja BUMD di Pekanbaru memburuk sepanjang tahunnya," kata Karmila.
Di Pekanbaru terdapat setidaknya tiga BUMD yakni PD Pembangunan, Bank Pengkreditan Rakyat dan PDAM Tirta Siak. Namun dari tiga BUMD tersebut hanya Bank Pengkreditan Rakyat yang membukukan laba setiap tahunnya.