Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah Riau selama tahun 2017 telah melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan terhadap 56 oknum kepolisian karena melanggar kode etik.
"Tahun 2017 jumlah yg di-PTDH sebanyak 56 orang, 11 diantaranya karena kasus narkotika dan obat-obatan terlarang," kata Kepala Polda Riau, Irjen Pol Nandang dalam rilis akhir tahun di Pekanbaru, Minggu.
Jumlah ini, lanjut kapolda, meningkat dibandingkan tahun 2016 2016 karena yang dipecat sebanyak 42 orang. Meski begitu jumlah personel yang dipecat karena narkoba justru menurun karena pada tahun 2016 jumlahnya 13 polisi.
"Personel tersebut tidak bisa dipertahankan dan dibina karena tidak selaras dengan kewajiban," imbuh kapolda.
Secara umum untuk pelanggaran yang dilakukan oleh anggota, kata dia pada 2016 jumlahnya 484. Kemudian pada 2017 jumlahnya menurun menjadi 397 sehingga terjadi penurunan
Nandang menyampaikan bahwa saat ini jumlah personel adalah sebanyak 10.871 polisi. Untuk Polda Riau sendiri jumlahnya adalah 2.992 dan selebihnya ada di 12 wilayah hukum kepolisian resor setempat.
"Masing-masing polres kekuatan di lapangan rata-rata 50 persen dari kebutuhan personel untuk jumlah operasional untuk memberikan pelayanan masyarakat. Yang melebihi 50 perse baru Polresta Pekanbaru," tambah kapolda.
Rilis akhir tahun ini dilaksanakan secara bersama oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Riau, Minggu malam (31/12) bertempat di kediaman rumah dinas Gubernur. Selain kapolda, pimpinan lainnya yang menyampaikan rilis kinerjanya adalah Pemerintah Provinsi Riau, Komando Resor Militer 031/Wirabima, Pangkalan Lapangan Udara Roesmin Noerdjamin Pekanbaru, dan lainnya.
2017 Polda Riau Pecat 56 Polisi, 11 Diantaranya Karena Narkoba
