Dumai, Riau (Antarariau.com) - Kepala Polres Dumai AKBP Restika PN mengapresiasi partisipasi warga mendukung menjaga situasi keamanan tetap aman kondusif sehingga jumlah perkara ditangani pada 2017 menurun 16 kasus dibanding 2016.
Bentuk dukungan masyarakat sehingga berhasil menekan tingkat kejahatan dan kriminal ini dilakukan dengan mengaktifkan siskamling, patroli dan ronda malam di lingkungan masing masing.
"Jumlah perkara ditangani di 2017 menurun, dan ini berkat dukungan masyarakat bersama kepolisian dalam menjaga situasi keamanan di lingkungan sendiri," kata kapolres saat menggelar jumpa pers, Sabtu (30/12).
Penurunan jumlah perkara hukum dari 681 pada 2016 jadi 665 di 2017 ini, lanjutnya, tidak terlepas dari kegiatan kepolisian yang ditingkatkan, misalnya patroli rutin di jalanan dan sejumlah kegiatan preventif lain.
Dikatakan, cipta kondisi dilakukan polisi secara rutin tiap akhir pekan dan menggelar patroli di sejumlah titik rawan, diklaim telah berhasil menekan angka kasus kejahatan di Dumai.
"Kehadiran polisi di jalan dan kegiatan prefentif lain berhasil mengurangi aksi kejahatan dan mencegah aksi kriminal, termasuk meningkatkan kesadaran hukum warga," sebut AKBP Restika.
Dari 665 laporan polisi diterima, Polres Dumai telah menyelesaikan 74,5 persen perkara atau 496 kasus, dan terbanyak adalah pencurian dengan pemberatan 79 kasus, 74 pencurian kendaraan bermotor dan pencurian 59 perkara.
Perkara lain, kecelakaan lalu lintas 79 kasus dengan 29 jiwa meninggal dunia dan kerugian materil Rp200 juta, kemudian, pembunuhan 3 kasus, penyelundupan 5, dan 1 kasus korupsi masih menghitung potensi kerugian negara.
Sepanjang 2017, Polres Dumai juga menangani 30 perkara pelanggaran disiplin dan pidana anggota kepolisian, kekerasan dalam rumah tangga 9, pencabulan 15 dan pemerkosaan 3 serta lainnya.
"Kita masih ada tunggakan 169 kasus pidana yang akan diselesaikan tahun depan, dan berharap situasi dumai tetap kondusif dan terkendali," harapnya.
