Satu Eskavator Dan Tiga Pelaku Perambahan Hutan TNTN Diamankan KLHK

id satu eskavator, dan tiga, pelaku perambahan, hutan tntn, diamankan klhk

Satu Eskavator Dan Tiga Pelaku Perambahan Hutan TNTN Diamankan KLHK

Pekanbaru (Antarariau.com) - Satuan Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Seksi Wilayah II Sumatera menyita satu unit eskavator yang sedang merambah kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Pelalawan.

"Satu unit eskavator berikut tiga pelaku kita amankan. Saat ini kami masih terus melakukan pendalaman," kata Pelaksana Harian Gakkum KLHK Seksi Wilayah II Sumatera Sunardi kepada Antara di Pekanbaru, Jumat.

Sunardi menuturkan eskavator tersebut diamankan pada Kamis (21/12) siang di salah satu kawasan TNTN. Keberadaan eskavator tersebut berbatasan dengan Desa Situgal, Kecamatan Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singigi.

Dirinya menduga, eskavator tersebut masuk melakukan perambahan melalui desa tersebut.

Selain satu unit eskavator merek Hitachi, ia mengatakan turut diamankan tiga orang pelaku. Mereka adalah operator, pembantu operator dan pembantu distribusi bahan bakar dari luar kawasan TNTN menuju lokasi perambahan.

"Tiga orang inisial M, A, dan M masih kita periksa," ujarnya.

Lebih jauh, ia menuturkan penangkapan itu merupakan tindak lanjut dari laporan tim patroli Yayasan TNTN medio pekan ini. Laporan tersebut lantas ditindaklanjuti dengan dikerahkan tim gabungan melibatkan TNI dan Polri.

Sementara itu, pengakuan petugas Patroli Yayasan TNTN, Ziko, yang berhasil diperoleh Antara, keberadaan alat berat itu mulai terpantau sejak Rabu (20/12).

"Saat kami temukan, eskavator sedang bekerja di tengah kawasan TNTN yang telah ditanami sawit," ujarnya.

Mendapati keberadaan alat berat tersebut, dirinya tidak langsung bergerak untuk melakukan penyergapan. Menurut dia, langkah penyergapan bukan merupakan pilihan tepat menghadapi para perambah hutan lindung itu.

"Mereka biasanya sangat protektif, langsung membuat laporan untuk segera ditindaklanjuti. Dalam beberapa kasus ada kamera teman-teman patroli yang dirampas mereka," ujarnya.

Meski begitu, Ziko menuturkan dirinya sempat merekam aksi perambahan yang dilakukan para perusak hutan tersebut. Dari video rekaman, terlihat eskavator sedang bekerja di kawasan TNTN, yang mayoritas lahan disekitar kawasan itu berubah menjadi perkebunan sawit.

Direktur Yayasan TNTN Yuliantoni menjelaskan saat ini hutan primer TNTN hanya berkisar 20.000 hektare, sementara sisanya dari total luas 81.000 hektare disulap menjadi perkebunan sawit dan dalam kondisi rusak.