Cegah Banjir, PUPR Dumai Terjunkan Satu Eskavator Keruk Endapan Lumpur

id cegah banjir, pupr dumai, terjunkan satu, eskavator keruk, endapan lumpur

Cegah Banjir, PUPR Dumai Terjunkan Satu Eskavator Keruk Endapan Lumpur

Dumai, Riau (Antarariau.com) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Dumai mengerahkan satu alat berat ekskavator untuk mengeruk endapan lumpur drainase yang tersumbat di Jalan Paus, Rabu, untuk mengantisipasi genangan air di pemukiman.

Camat Dumai Barat Zulfahren meninjau pengerukan yang dilakukan agar genangan air di Jalan Meranti segera surut.

Genangan terjadi disebabkan saluran pembuangan air tembus ke laut tersumbat.

"Drainase jalan paus berhubungan dengan Jalan Meranti dan karena tersumbat membuat air tergenang di kawasan itu, sehingga harus dilakukan pengerukan lumpur dan tumpukan sampah," kata Zulfahren kepada wartawan, Rabu.

Pengerukan di sejumlah drainase itu bertujuan juga untuk mencegah pendangkalan dan penumpukan sampah yang dapat memicu terjadinya banjir di Kelurahan Ratu Sima dan Simpang Tetap Darul Ikhsan Kecamatan Dumai Barat.

Banjir yang disebabkan hujan dua hari terakhir menggenangi kawasan tersebut yang diperparah oleh peningkatan aliran air dari Kelurahan Bukit Datuk dan pemukiman di Jalan Meranti ikut terendam dengan ketinggian mencapai setengah meter.

"Upaya pembersihan yang kita lakukan ini untuk mempercepat surutnya genangan banjir dan adanya box culver pecah dan pohon yang tumbang," sebutnya.

Kegiatan pengerukan lumpur dan sampah pada drainase ini awalnya sempat mendapat penolakan masyarakat setempat karena sebuah jembatan semi permanen mesti dibongkar untuk membantu proses normalisasi di kawasan itu.

Jembatan sepanjang dua meter itu merupakan akses dari Jalan Paus Ujung menuju kawasan lahan sekitar yang akan dibangun kembali setelah pengerukan.

Banjir di sejumlah kawasan di Kota Dumai merupakan dampak dari hujan curah menengah dan deras selama dua hari pada Senin (23/1) dan Selasa (24/1) yang merata di semua wilayah.

Kondisi genangan air kini sudah mulai surut dan masyarakat sekitar lokasi banjir berharap pemerintah dapat mengatasi persoalan itu dengan melakukan normalisasi drainase yang tertutup sampah.