Tembilahan (Antarariau.com) - Kelangkaan gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Indragiri Hilir dipertanyakan, gas yang disubsidi pemerintah untuk masyarakat kurang mampu dinilai salah sasaran.
Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Inhil Bersatu (YLPK-IB) Kabupaten Inhil, Andika alamsyah mempertanyakan apakah pihak terkait dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Kabupaten Inhil mengetahui kesalahan di lapangan yang banyak ditemukan, yang mana penyaluran gas tersebut semestinya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu namun malah dinikmati oleh para pelaku usaha.
"Kita juga mempertanyakan kenapa belum diberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) terkait pembelian gas elpiji 3 Kg menggunakan Kartu Keluarga (KK). PP ini sudah terbit sejak tanggal 7 Oktober 2017 yang lalu," ungkap Andika.
"Jika sudah diputuskan, artinya peraturan tersebut sudah berlaku. Ini sangat berguna untuk menghindari penyalahgunaan gas elpiji tersebut," tambahnya.
Dirinya meminta agar pihak Disdagprin Inhil segera memberikan klarifikasinya serta menjelaskan terkait seringnya terjadi kenaikan harga gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Inhil.
"Bahkan dalam satu bulan ini saja sudah dua kali terjadi kenaikan gas elpiji 3 Kg ini hingga mencapai harga 35 Ribu Rupiah," jelasnya.
Menurut Andika, Operasi Pasar yang dilakukan oleh pihak Disdagprin Inhil selama ini masih belum dirasakan masyarakat miskin, hal ini terbukti dengan masih banyaknya penyalahgunaan gas tersebut oleh oknum-oknum sehingga tidak tepat sasaran.
"Jangan melakukan operasi pasar untuk pencitraan saja sehingga masyarakat menjadi korbannya," tukas Andika.
Ketua Pengawas YLPK-IB, Tetes Indra Jaya dan anggotanya Ardiansyah, saat melakukan kunjungan ke Kantor Disdagprin Inhil, meminta klarifikasi terkait permasalahan kelangkaan Gas melon 3 Kg bersubsidi di tengah-tengah masyarakat.
Dalam kunjungan yang diterima Sekretaris Disdagprin, Ismed Ahyani, membenarkan perihal kelangkaan tersebut.
"Pihak Disdagprin Inhil membenarkan adanya kelangkaan ini, kemungkinan karena adanya pengurangan dari Pertamina dan mereka juga tidak menutupi tentang melonjaknya harga gas elpiji 3 Kg yang beredar di masyarakat hingga mencapai Rp.30.000-Rp.35.000 di tingkat pengecer," ujar tetes.
Berita Lainnya
Anies Baswedan soroti masalah ketimpangan dan pengangguran di Indonesia
08 November 2023 11:52 WIB
Serial "Mama Mama Milenial" soroti masalah rumah tangga para mama muda
11 February 2021 10:27 WIB
Ombudsman RI soroti masalah pengelolaan limbah medis semasa pandemi COVID-19
04 February 2021 14:56 WIB
Legislator Pekanbaru Soroti Masalah Banjir Pasar Bawah
30 July 2018 13:00 WIB
Kalangan DPRD Riau Soroti Masalah Kelistrikan Di Lahan Politisi
13 September 2017 23:55 WIB
Menko Kesra Soroti Masalah Buruh Duta Palma Riau
04 July 2014 20:02 WIB
Legislator sorot kelangkaan elpiji 3 Kg, minta Pemprov awasi distribusi
23 August 2022 19:19 WIB
Antisipasi kelangkaan, Dumai operasi pasar 15.680 elpiji
05 August 2022 15:06 WIB