Semarang (Antarariau.com) - Ratusan keris dan pusaka dari zaman kerajaan kuno di Indonesia dipamerkan dalam pameran bertajuk "Tosan Aji dan Batik Nusantara" di Museum Ronggowarsito Semarang.
"Kalau yang saya bawa keris dari zaman Kerajaan Mataram. Harganya juga bervariasi bergantung kerisnya," kata Caesar Edy, peserta pameran "Tosan Aji dan Batik Nusantara" di Semarang, Rabu.
Setidaknya ada 40 kolektor dan penjual pusaka dari berbagai daerah yang ambil bagian dalam pameran tersebut, termasuk jenis pusaka yang ditampilkan, seperti kujang dari Jawa Barat.
Pria asal Surabaya itu mengaku kerap mengikuti pameran serupa karena tak jarang keris yang dibawanya dibeli oleh pengunjung dan kolektor, mulai dari harga paling murah hingga yang mahal.
"Paling mahal, keris ada yang dibeli sampai miliaran rupiah. Bergantung yang beli juga. Tetapi, yang saya bawa di sini (pameran, red.) paling mahal sekitar Rp75 juta," katanya.
Namun, ia menyebutkan keris yang dipamerkannya juga ada yang dijualnya cukup murah, yakni mulai Rp100 ribu bergantung dengan kerisnya, seperti jenis, zaman kerajaan, hingga usianya.
Dalam pameran semacam itu, Edy mengaku biasanya bisa menjual 5-10 keris dengan harga yang bervariasi, tetapi selama ini juga melakukan jual beli dengan sistem "online".
"Lewat online malah dengan pembeli dari luar negeri. Pernah saya jual sampai Malaysia, Singapura, dan Kanada. Kalau di sini kebanyakan pejabat yang beli keris dan pusaka," katanya.
Edy yang mewarisi usaha jual beli keris dari orang tuanya itu menyampaikan tips merawat keris agar tetap dalam kondisi baik meski sudah berumur ratusan tahun, yakni dengan menjamas.
"Pokoknya, jangan sampai ada karat. Cukup rutin dibersihkan, dengan cara dicuci atau dijamas. Makanya, ada tradisi menjamas keris setiap bulan Suro (Muharram, red.)," pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Humas Museum Ronggowarsito Semarang Muhammad Zaki menjelaskan pameran keris dan tosan aji itu secara umum untuk mendekatkan hasil kebudayaan leluhur.
"Pameran ini berlangsung selama tiga hari, mulai 7-9 November 2017. Uniknya, pengunjung bisa membawa pulang koleksi tosan aji jika berkenan dengan mahar tertentu yang ditawarkan," kata Zaki yang juga pemandu museum itu.
Selain keris dan pusaka, kata dia, terdapat pula koleksi batik yang dipamerkan, serta bazar perlengkapan tosan aji, pertunjukan seni dan musik, kemudian beraneka stan kuliner.
Berita Lainnya
Sumur kuno peninggalan era Kerajaan Majapahit hebohkan warga
28 May 2021 20:45 WIB
Dapat Hibah dari Kerajaan Inggris, 3 Dosen Unilak Digitalisasi Naskah Melayu Kuno
16 June 2018 15:15 WIB
Jadi Sasaran Kolektor, BPAD Riau Jaga Arsip Kuno 29 Kerajaan
22 April 2016 15:39 WIB
Para eks Gubernur Jakarta akan hadir ramaikan kampanye akbar Pramono-Rano
19 November 2024 11:23 WIB
Capim dan Calon Dewas KPK mulai hadir ke DPR untuk ikuti uji kelayakan
18 November 2024 11:45 WIB
Kampanye bersama SF Hariyanto dan Irving -Sugianto di Dayun dihadiri ribuan warga
15 November 2024 18:49 WIB
Basuki Hadimuljono hadir di Istana Jakarta untuk dilantik jadi Kepala OIKN
05 November 2024 11:08 WIB
Istana: Menlu RI Sugiono hadir di hari kedua retret kabinet
26 October 2024 10:54 WIB