Rengat (Antarariau.com) - Tersangka bandar narkotika yang telah ditangkap oleh Kepolisian Resort Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau Alexander alias Alex (33) mulai "berkicau" dan mengungkap jaringan, keterlibatan pihak lain dalam operasi peredaran barang haram tersebut.
" Saya bukan sendiri dan terpaksa melakukannya karena sudah terlanjur," kata tersangka bandar narkoba Alexander kepada wartawan di Indragiri Hulu, Rabu.
Alek mengatakan, semua dilakukan berawal dari dirinya sebagi pemakai hingga kecanduan, tergiur dengan hasil yang besar dan bujukan teman lainnya maka terperangkap lebih jauh hingga seperti sekarang ini, namun saat ini mulai terasa penyesalan itu.
Alek sebutan sehari- harinya mengaku dirinya sudah kecanduan, selain itu ada orang yang sangat berpengaruh dalam kesuksen dirinya mengedarkan narkotika tersebut yakni disebut sebagai bos berinisial ZD yang juga merupakan pemasok senjata api.
" Inisial ZD adalah bos saya," sebutnya.
Tersangka Alex mengaku bahwa dalam satu bulan dirinya bersama jaringan yang diciptakan selama ini mampu menjual 1 kg sabu setiap bulan diseluruh wilayah Indragiri Hulu dan sekitarnya dan barang haram itu dipasok dari Provinsi Aceh.
Kapolres Indragiri Hulu AKBP Arif Bastari mengatakan, sesuai pengakuan tersangka Alex bahwa dirinya memiliki jaringan dan bos sebagai otak dari semua tindakan yang dilakukan hingga menyimpan senjata api.
" Hasil introgasi, Alex mengaku ada pelaku lain ikut berperan," sebut Kapolres.
Menurut Kapolres, dalam penggerebekan Kamis (2/11) lalu, dua orang kaki tangan sang bandar ikut diamankan bersama ribuan gram sabu, puluhan butir pil exstasi serta uang tunai ratusan juta rupiah, dan 4 pucuk senpi ikut disita petugas.
Pihak Polres tidak berhenti hanya sebatas itu, hasil pengakuan tersangka ada pelaku lain membuat tim harus bekerja optimal mengungkap, mengejar dan membuka jaringan mereka hingga tuntas, oknum yang disebut Alex adalah yang sangat berperan aktif.
" ZD dalam proses penyelidikan dan pengembangan," tegasnya.
