Bagansiapiapi (Antarariau.com) - Bertindak sebagai inspektur upacara apel perdana masuk kerja tahun 2017, Wakil Bupati Rokan Hilir Provinsi Riau, Jamiludin mengimbau agar ASN setempat untuk tingkatkan kinerja.
"Tahun 2016 sudah berlalu dan saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai yang sudah bekerja dengan maksimal setahun penuh, khususnya kepada bagian keuangan yang sudah bekerja siang dan malam pada akhir tahun," kata Jamiludin saat menyampaikan sambutannya.
Bertempat di Taman Budaya Batu Enam, Bagansiapiapi, Selasa, Jamiludin berharap apa yang telah dilakukan selama 2016 menjadi ladang amal bagi segenap aparatur pemerintahan. Lebih jauh ia menambahkan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan merupakan sebuah amanah.
Jamiludin juga meminta kesalahan-kesalahan yang terjadi pada 2016 lalu jangan sampai terulang kembali.
"Saya minta semua Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tingkatkan disiplin dan mengerjakan apa yang telah diberikan amanah oleh pimpinan," katanya, sebagaimana dilansir Antara.
Menurut dia, 2017 ini merupakan tahun bongkar pasang dan akan ada mutasi secara besar-besaran dilingkungan pejabat, baik eselon II, III maupun IV.
"Semua itu kami lakukan selain dalam rangka pembenahan, tapi juga ingin menempatkan semua kepala dinas sesuai dengan disiplin ilmu pendidikan terakhir dan kemampuannya. Nama-namanya sudah kami kantongi, dalam waktu dekat akan ada mutasi," katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini juga sudah dirancang tiga opsi mutasi khusus untuk jabatan eselon II. Adapun opsi itu diantaranya memfungsikan seluruh pejabat eselon II. Kemudian opsi kedua terdapat enam orang pejabat eselon II yang tidak mendapat jabatan. Kemudian pejabat yang pensiun 2018 tidak lagi dipakai menjadi kepala dinas atau setingkatnya.
"Kalau kami gunakan opsi pertama maka kita butuh pejabat eselon II sebanyak tujuh orang lagi dari Eselon III ke II. Kalau opsi kedua kita membutuhkan 15 orang eselon II dan opsi terakhir membutuhkan lagi 18 eselon II," jelasnya.
Jamiludin menekankan, untuk penempatan jabatan tidak akan ada lobi-lobi karena nantinya akan ditempatkan sesuai kemampuan dan disiplin ilmu.
"Tidak ada yang namanya lobi, kalau kedapatan itu merupakan sebuah pungutan liar (pungli) dan akan kami proses," tegasnya. (ADV)