Pekanbaru (Antarariau.com) - PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) atau industri gypsum sepanjang 2016 membukukan penjualan sebesar 39,1 miliar Euro atau setara dengan Rp621,5 miliar lebih.
"Nilai penjualan tersebut berasal dari pemasaran penjualan produk di 67 negara didukung oleh 170.000 lebih pegawai di seluruh dunia," kata Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia Hantarman Budiono di Pekanbaru, Kamis.
Menurut dia, Gyproc merupakan brand papan gypsum dan plaster board terkemuka di dunia yang asal muasalnya dari Inggris, berdiri sejak tahun 1917, dan dikenal dengan nama British Plasterboard (BPB).
Kemudian pada tahun 2005 BPB diakuisisi oleh Saint-Gobain dan di Asia masuk dengan mengusung brand Gyproc.
"Tahun 2007 Gyproc hadir di Indonesia dengan menjual dan mendistribusikan berbagai macam produknya. Kemudian pada 2012, SGCPI secara resmi membangun pabrik Gyproc pertama di Indonesia demi mendekatkan diri dan melayani para pelanggan dengan lebih baik," katanya.
Ia menjelaskan, dua tahun kemudian yakni pada 2014 SGCPI mulai memproduksi komersialnya dengan program manufaktur berkelas dunia dan SGCPI berkomitmen untuk menyediakan berbagai portofolio produk dan sistem bagi para penggunanya dengan solusi interior yang inovatif yang dapat digunakan pada rumah dan bangunan-bangunan di masa depan.
Sementara itu, PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) SGCPI merupakan anak usaha dari Saint-Gobain, perusahaan global asal Perancis yang bergerak di bidang produksi material bangunan.
Saint-Gobain, katanya, mendesain, memproduksi dan mendistribusikan material-material, solusi maupun sistem yang merupakan faktor penting dari peningkatan kualitas hidup setiap individu dan masa depan.
Produk-produk Saint-Gobain dapat ditemukan di sekitar dan di kehidupan sehari-hari kita seperti pada bangunan, moda transportasi, infrastruktur dan di banyak pengaplikasian sektor industri.
"Produk Saint-Gobain menawarkan rasa nyaman, perfoma dan rasa aman ketika menjawab tantangan dalam membangun bangunan yang ramah lingkungan, efesiensi sumber daya dan perubahan cuaca," katanya.
Untuk kantor distributor di Provinsi Riau berada di Kota Pekanbaru, yang telah memasarkan produk ini sebanyak 10.000 lembar setiap bulan, dengan harga mulai dari Rp55 ribu per lembar.