Amsterdam (Antarariau.com) - Menteri Pertahanan Belanda Jeanine Hennis, Selasa, mengundurkan diri setelah laporan yang menyoroti kegagalan serius departemennya dalam misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa- Bangsa di Mali.
Dewan Keamanan pada pekan lalu mengeluarkan temuannya tentang sebuah insiden pada 6 Juni 2016, ketika sebuah mortir menewaskan dua tentara dan melukai seorang tentara lagi. Temuan tersebut menyimpulkan bahwa kementerian telah membiarkan pengabaian standar keselamatan dan kesehatan demi mengejar tujuan strategis.
Hennis mengumumkan pengunduran dirinya di parlemen hanya beberapa hari sebelum pemerintahan sementara digantikan oleh sebuah koalisi baru di bawah Perdana Menteri Mark Rutte.
Ia mengatakan bahwa Jenderal Tom Middendorp, kepala angkatan bersenjata Belanda, juga akan mengundurkan diri sebagai tanggapan terhadap temuan keras dari Dewan Keamanan.
Belanda, yang awalnya mengerahkan satuan helikopter Apache kepada misi penjaga perdamaian di Mali, menurunkan kontribusi mereka, dengan jumlah pasukan diperkirakan akan berkurang menjadi sekitar 300 anggota pada tahun ini.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB